Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rabu, Arya Mantan Bocah Obesitas Akan Jalani Operasi Gelambir

Kompas.com - 23/07/2019, 21:35 WIB
Agie Permadi,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Arya Permana (13), mantan bocah obesitas asal Karawang akan menjalani operasi gelambir di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat, Rabu (24/7/2019).

Direktur RSHS R Nina Susana Dewi menjelaskan, Arya datang ke RSHS pada 17 Juli 2019 dengan keluhan kulit menggelambir. Saat ini berat badan Arya turun mencapai 80 kilogram.

"Rencana seandainya kondisinya baik, tanggal 24 Juli operasi," kata Nina saat konferensi pers persiapan operasi Arya, di RSHS Bandung, Selasa (23/7/2019). 

Baca juga: Dari Arya Permana hingga Sunarti, Ini Tiga Kasus Obesitas di Karawang

Nina menjelaskan, tim medis telah disiapkan dari tujuh departemen untuk menangani operasi tersebut.

Ketua tim Penanganan RSHS Dida Gurnida menjelaskan, Arya telah dirawat di RSHS selama tujuh hari untuk perawatan kulit dan kebersihannya.

Hal tersebut merupakan salah satu persiapan sebelum dioperasi. Menurutnya, saat ini kondisi Arya secara fisik normal dan baik.

"Semua dalam keadaan optimum, tidak ada masalah, Insya Allah," kata Dida.

Baca juga: Bobot Bocah Arya Permana Turun hingga 91 Kg, Ini Rahasianya

Ketua tim Bedah Plastik RSHS Hardisiswo Soedjana mengatakan, kulit gelambir timbul karena diet dan operasi pengecilan lambung. Berat badan Arya kemudian menyusut dengan cepat, sehingga gelambir muncul.

Kulit yang menggelambir ini dinilai mengganggu aktivitas Arya, serta secara estetik juga jelek.

"Di kamar operasi nanti kita bikin gambar desain, lalu bius pasien, setelah itu baru kita operasi, dimulai dengan posisi lengannya," jelasnya.

Operasi tahap pertama ini membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 jam. Tim dokter telah menyiapkan berbagai antisipasi ketika operasi dilakukan.

Operasi tahap pertama dilakukan oleh dua tim, tim pertama akan mengoperasi kulit di lengan kiri, tim kedua mengoperasi kulit di lengan kanan secara bersamaan.

"Sebelah kiri tiga, kanan tiga. Kita punya tujuh dokter," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com