Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jabar Kembangkan Ojek Online Motor Listrik Berbasis Masjid dan Pesantren

Kompas.com - 06/11/2019, 09:23 WIB
Reni Susanti,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com – Untuk membantu usaha para pengurus masjid dan membangun ekonomi umat di Jawa Barat, sebanyak 15 motor listrik disebar ke masjid di beberapa daerah.

Di antaranya Bandung, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Bekasi, Karawang, Sumedang, dan daerah Pantura (Pantai Utara).

“15 masjid ini rekomendasi dari PWNU (Nahdlatul Ulama) Jawa Barat berdasarkan kriteria tertentu. Yakni kedekatan (pengurus) masjid dengan umat, keaktifan masjid, dan lainnya,” ujar Bisnis Partner PT Arindo Pratama, Erman Sumirat di Bandung, Rabu (6/11/2019).

Sebab motor tersebut akan berfungsi seperti ojek online yang terhubung dengan aplikasi bernama Waserba Nura atau warung serba ada nu rakyat (punya rakyat).

Baca juga: Uni Eropa dan Pemdaprov Jabar Jalin Kerja Sama di Bidang Pendidikan

Erman mengatakan, untuk tahap awal, pihaknya mengujicobakan 15 motor. Targetnya, hingga akhir tahun akan ada 50 motor yang disebar ke masjid dan pesantren di Jabar.

“Ini ojek online pertama yang menggunakan motor listrik. Motornya sama dengan yang digunakan Pak Gubernur Ridwan Kamil, harganya Rp 30 juta-40 juta,” tuturnya.

Meski mahal, motor listrik lebih ramah lingkungan. Perawatannya pun lebih mudah karena minim sparepart. Untuk mengisi bahan bakar hingga full tank, dibutuhkan 5-6 jam charging untuk penggunaan hingga 100 km.

“Untuk motor Pak Ridwan Kamil sampai full tank hanya butuh 3 jaman karena harga lebih mahal,” tuturnya.

Baca juga: Sepeda Motor Listrik Gesit Akan Segera Dipasarkan di Bali

Ke depan, aplikasi Waserba Nura dan motor listrik bernama Nura (Nu Rakyat atau punya rakyat) ini tidak hanya untuk ojek online. Ada tiga fungsi yang disiapkan.

Pertama, ojek online. Kedua, penjualan sembako melalui aplikasi. Untuk sembako, pihaknya sudah bekerja sama dengan Bulog sehingga masyarakat akan mendapat harga lebih murah.

Untuk pengantaran sembako ini, bisa menggunakan motor listrik. Fungsi ketiga, Payment Point Online Bank (PPOB), sehingga warga bisa membayar listrik, air, dan lainnya.

“Jadi, masjid punya fee based income-nya sendiri, tidak mengandalkan kencleng,” ungkap Erman.

Baca juga: 6.000 Motor Listrik Siap Dibagikan ke Pesantren Jabar

 

Motor listrik

Jika ini berkembang, ke depan motor listrik yang akan disebar ke masjid dan pesantren lebih banyak lagi.

Apalagi kapasitas produksi pabrik motor listrik yang tengah dibangun di Cirebon mencapai ratusan tiap bulannya.

“Motor listrik yang disebar ke pengurus masjid ini sistemnya bagi hasil,” ucap Erman.

Sedangkan sembako, pihaknya membeli putus dari Bulog dan mendistribusikan ke masjid-masjid dan pesantren.

Untuk mencapai tujuan tersebut, pihaknya bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, PLN, Bulog, dan PWNU Jabar.

“Masjid dan pesantren manapun (di luar afiliasi NU) bisa ikut program ini, tinggal kontak kami. Warga yang tinggal di sekitaran masjid juga bisa ikut program kami (ojek online),” pungkasnya.

Baca juga: Ketika Pengguna Motor Listrik Tak Lagi Keluhkan BBM Langka...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com