Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Penipuan Mobil Murah Akumobil, Polisi Telusuri Aliran Dana Rp 35 Miliar

Kompas.com - 06/11/2019, 10:05 WIB
Agie Permadi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Polisi terus melakukan penyelidikan terkait kasus dugaan penipuan yang dilakukan Akumobil, sebuah perusahaan jasa yang menjual kendaraan dengan harga murah.

Saat ini, polisi telah menetapkan tersangka berinisial BJB yang merupakan Direktur Utama Akumobil.

Guna kepentingan penyelidikan, polisi pun membuka posko pelaporan bagi korban dugaan penipuan Akumobil

Hasil sementara ada sekitar 350 korban, adapun total kerugian sementara mencapai Rp 35 miliar.

Baca juga: 350 Orang Jadi Korban Penipuan Akumobil, Kerugian Capai Rp 35 Miliar

Rp 35 miliar lari ke mana? 

Pengembangan kasus masih berlangsung, bahkan polisi tengah mencari jejak, ke mana aliran uang para korban Akumobil.

Hal itu diungkapkan Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Bandung, AKBP M Rifai, di Mapolrestabes Bandung, Selasa (5/11/2019).

"Masih kita trace tentang dana nasabah yang terkumpul, lari ke mana kita masih trace lagi," kata M Rifai. 

"Jadi kita mohon waktu untuk kita cari aset dana yang sudah digunakan oleh tersangka."

Sejumlah saksi telah dimintai keterangan untuk pendalaman kasus dugaan penipuan ini.

Namun sampai sampai saat ini polisi belum dapat menjelaskan detail perputaran uang korban Akumobil.

"Kita akan dalami perputaran uang itu," tuturnya.

Baca juga: Dirut Akumobil Jadi Tersangka Dugaan Penipuan Jasa Jual Mobil Murah

Korban penipuan

Yang pasti sejauh ini, korban dugaan penipuan yang dilakukan Akumobil merupakan perseorangan atau individu.

"Korbannya individu, kalau perusahaan belum ada," ujarnya.

Sebelumnya dibeeitakan, polisi mengamankan tujuh orang pegawai Akumobil terdiri dari direktur dan staf untuk dilakukan pemeriksaan.

Ketujuhnya diamankan Kamis (31/10/2019) malam, ketika 350 konsumen perusahaan itu menggeruduk kantor Akumobil yang berada di Jalan Sadakeling, Kota Bandung.

Mereka memprotes perusahaan tersebut lantaran kendaraan yang dibelinya dengan harga murah tak kunjung datang.

"Mereka protes karena dua tiga bulan kendaraan tak kunjung ada," katanya.

Baca juga: Hati-hati Penipuan Bermodus Penerimaan CPNS, Begini Tips Menghindarinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com