Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuki Era Industri 4.0, Guru Diharapkan Memiliki Paradigma Milenial

Kompas.com - 25/11/2019, 21:04 WIB
Putra Prima Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat H Oleh Soleh berharap, kesejahteraan guru, terutama guru honorer, lebih diperhatikan. Menurut dia, maju tidaknya sebuah bangsa dimulai dari guru.

Hal tersebut dikatakan Oleh dalam rangka menyambut hari Guru Nasional.

"Kemajuan sebuah bangsa dan negara kuncinya ada di guru, SDM unggul menuju Indonesia maju, salah satu pilarnya adalah guru. Untuk itu, kesejahteraan guru adalah hal yang pokok, khususnya untuk para guru honorer," ujar Oleh di Bandung, Senin (25/11/2019).

Lebih lanjut politisi Partai Kebangkitan Bangsa(PKB) itu menambahkan, keberadaan guru bukan hanya soal memberi pelajaran. Menurut dia, guru adalah sumber spirit bagi muridnya.

Baca juga: Kata Khofifah soal Peringatan Hari Guru Nasional

Untuk menekankan pengembangan skill bagi para siswa. Oleh mengimbau agar para guru terus membuat terobosan-terobosan yang signifikan dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM).

"Tanpa skill, di masa depan manusia bisa di-grounded. Itulah kenapa reskilling menjadi kritis dan penting saat ini. Sebab, dua tahun yang akan datang penggunaan mesin sudah 42 persen. Tahun 2025 penggunaan mesin sudah 52 persen," paparnya.

Sikap guru di era industri 4.0

Selain itu, Oleh meminta agar guru memiliki paradigma milenial dalam menghadapi tantangan era industri 4.0. Untuk itu, menurut dia, ada dua hal yang perlu untuk disikapi guru.

"Pertama yakni globalisasi, hal ini membuat manusia merasa seolah tanpa batas. Ini berbanding lurus dengan kaburnya batas nilai dan budaya," jelasnya.

Oleh menambahkan, tidak hanya membawa paham yang bertolak belakang dengan nilai ke-Indonesiaan, globalisasi juga bisa bertolak pada pemahaman agama.

"Bila tidak diwaspadai, itu semua akan merusak tatanan kehidupan dan nilai-nilai yang kita anut," bebernya.

Kedua, sambung Oleh, majunya arus teknologi atau era 4.0 dengan munculnya berbagai inovasi perangkat yang berbasis artificial intelligence atau kecerdasan buatan.

Fenomena tersebut terlihat dari anak didik masa kini yang tak bisa dilepaskan dari perangkat digital virtual dari hidupnya.

Untuk itu, tambah Oleh, fenomena tersebut telah menjadi tantangan nyata bagi dunia pendidikan.

Guru, kata dia, mau tidak mau dituntut lebih untuk bisa memperhatikan kemajuan teknologi dan membuat penguatan pendidikan agama.

"Guru harus dapat meneguhkan posisi anak didik agar tetap berada dalam jatidiri bangsa Indonesia yang religius dan agamis," imbuhnya.

Baca juga: Peringatan Hari Guru, Ganjar Dorong Guru Honorer Jadi PPPK dan Dapat Gaji Layak

Oleh menjelaskan, jika dilihat dari dunia pendidikan, era 4.0 sebenarnya memiliki dampak positif. Tetapi era tersebut juga bisa menyebabkan dehumanisasi atau tercerabutnya sisi kemanusiaan dari diri bangsa.

"Di hari guru ini saya berpesan agar para pendidik tak lupa memperkenalkan ilmu agama kepada muridnya agar dapat memilah dampak positif dan negatif dari tantangan globalisasi dan era kecepatan teknologi, begitu pun dengan negara berkewajiban untuk memperbaiki manajemen pendidik," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com