Kedua, sambung Oleh, majunya arus teknologi atau era 4.0 dengan munculnya berbagai inovasi perangkat yang berbasis artificial intelligence atau kecerdasan buatan.
Fenomena tersebut terlihat dari anak didik masa kini yang tak bisa dilepaskan dari perangkat digital virtual dari hidupnya.
Untuk itu, tambah Oleh, fenomena tersebut telah menjadi tantangan nyata bagi dunia pendidikan.
Guru, kata dia, mau tidak mau dituntut lebih untuk bisa memperhatikan kemajuan teknologi dan membuat penguatan pendidikan agama.
"Guru harus dapat meneguhkan posisi anak didik agar tetap berada dalam jatidiri bangsa Indonesia yang religius dan agamis," imbuhnya.
Baca juga: Peringatan Hari Guru, Ganjar Dorong Guru Honorer Jadi PPPK dan Dapat Gaji Layak
Oleh menjelaskan, jika dilihat dari dunia pendidikan, era 4.0 sebenarnya memiliki dampak positif. Tetapi era tersebut juga bisa menyebabkan dehumanisasi atau tercerabutnya sisi kemanusiaan dari diri bangsa.
"Di hari guru ini saya berpesan agar para pendidik tak lupa memperkenalkan ilmu agama kepada muridnya agar dapat memilah dampak positif dan negatif dari tantangan globalisasi dan era kecepatan teknologi, begitu pun dengan negara berkewajiban untuk memperbaiki manajemen pendidik," pungkasnya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan