BANDUNG, KOMPAS.com - Pemandangan tak sedap terlihat di pintu air irigasi Sungai Cikeruh di Kampung Sukarame RT 01 RW 18, Desa Cileunyi Kulon, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Kamis (28/11/2019).
Tumpukan sampah mengendap di depan pintu air Sungai Cikeruh yang mengering. Petugas menduga sampah tersebut dibawa air saat hujan beberapa hari lalu.
Komandan Sub 02 Cileunyi Satgas Citarum Harum, Sersan Mayor Bernando, mendapatkan laporan tumpukan sampah itu dari warga sekitar.
Tim langsung ke lokasi untuk mengecek dan membersihkan sampah dilokasi. Sekitar 16 anggota Satgas Citarum Harum dan Gober diterjunkan ke lokasi.
Berdasarkan pantauan di lapangan, anggota yang mengenakan baju hitam bertuliskan "Citarum Harum" ini langsung turun ke sungai kering tersebut untuk memunguti sampah yang mengendap, lalu membakarnya.
"Atas dasar laporan dari warga dan atasan setempat, kita tindak lanjuti di sektor Cikeruh Sub 2 Cileunyi," kata Bernardo di lokasi.
Bernardo belum mengetahui tumpukan sampah ini berasal dari mana. Namun, jika dirunut, aliran Sungai Cikeruh ini mengalir dari Sumedang.
Kemudian masuk Wilayah Rancaekek, dan melewati beberapa kampung, seperti Kamoung Bojong Pulus, Gunung Jati, Buah Dua, hingga pintu air tempat mengendapnya tumpukan sampah ini.
"Ini aliran airnya ke Sungai Citarum," katanya.
Baca juga: Sungai Cikeruh Meluap, Ratusan Rumah di Jatinangor Terendam Banjir
"Kalau ini kita bingung, sebelumnya sempat ditindak BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) yang standby," ucapnya.
"Mungkin di sini kemarin hujan, kita juga tahu pas turun hujan kemarin," imbuhnya.
Dia mengatakan bahwa tumpukan sampah ini didominasi oleh sampah plastik hingga styrofoam.
"Paling banyak styrofoam," ujarnya.
Mengetahui hal itu, pihaknya langsung berkoordinasi dengan aparatur pemerintah desa setempat untuk menindaklanjuti tumpukan sampah itu.