Maestro Lukis Jeihan Sukmantoro Meninggal Dunia

BANDUNG, KOMPAS.com - Kabar duka menghinggapi dunia seni rupa Indonesia.

Pelukis senior Jeihan Sukmantoro menghembuskan nafas terakhirnya di studio lukisnya di Jalan Padasuka no 147, Kota Bandung, Jumat (29/11/2019) pukul 18.15 WIB.

Jeihan meninggal diusia 81 tahun. Ia meninggalkan istri, enam anak dan 11 cucu.

Baca juga: 50 Tahun Lukisan Mata Hitam Jeihan

Atasi Amin, anak pertama Jeihan mengatakan, Jeihan diketahui meninggal oleh adik-adinya. Jeihan sendiri sudah lama terbaring sakit akibat penyakit komplikasi.

"Meninggal pas Maghrib. Diketahui sama adik saya, ada Ibu juga. Pas suster cek memang sudah enggak ada," ujar Atasi.

Atasi menuturkan, sejak akhir 2018 Jeihan didiagnosa terkena kanker kelenjar getah bening. Ia sempat dirawat di salah satu rumah sakit di Kuala Lumpur, Malaysia.

Pada Juli lalu, kondisi Jeihan semakin menurun. Ia pun sempat dirawat di Rumah Sakit Santo Borromeus, Bandung. Mendiang juga didiagnosa mengalami gagal ginjal.

Baca juga: Tiga Pelukis Tanpa Tangan Gelar Pameran Bersama

"Hari Selasa lalu, dokter (di RS Borromeus) menyarankan Bapak agar dibawa pulang karena tubuhnya sudah menolak. Hari Rabu kita bawa ke studio, sejak pulang Bapak sudah gak sadar," jelasnya.

Dari pantauan Kompas.com hingga pukul 20.29 WIB, jenazah Jeihan sedang dimandikan oleh pihak keluarga. Para pelayat pun bergelombang berdatangan ke rumah duka.