Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Maestro Lukis Jeihan Sukmantoro: Bapak Pulang dengan Bangga

Kompas.com - 29/11/2019, 21:20 WIB
Dendi Ramdhani,
Khairina

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Atasi Amin tak bisa menampik rasa sedih atas berpulangnya sang ayah, Jeihan Sukamantoro.

Namun, Atasi merasa sangat ikhlas atas kepergian maestro lukis nasional itu.

Atasi mengingat Jeihan sebagai sosok sentral di keluarga besarnya. Tak hanya sebagai sosok ayah, bagi enam anaknya, Jeihan adalah panutan yang banyak menularkan nilai-nilai kebaikan dalam hidup.

Salah satu pesan yang ia ingat, Jeihan minta semua keluarganya agar menghormati waktu.

"Bapak adalah teladan. Bapak sudah merasa selesai. Tidak ada pesan yang ia belum sampaikan kepada kita. Bapak sudah pulang dengan bangga," ujar Atasi saat ditemui di studio Jeihan Sukmantoro, Jalan Padasuka No 147, Kota Bandung, Jumat (29/11/2019) malam.

Baca juga: Maestro Lukis Jeihan Sukmantoro Meninggal Dunia

Atasi menambahkan, pesan lain yang Jeihan sampaikan sebelum wafat, yakni meminta pihak kelurga untuk merawat karya-karyanya di studio.

"Bapak memang dari dulu minta kita merawat studio. Jadi Bapak sudah selesai, dia merasa sudah menuntaskan seluruh tanggung jawabnya," ungkapnya.

Seperti diberitakan, Jeihan Sukmantoro menghembuskan nafas terakhirnya di studio lukisnya di Jalan Padasuka no 147, Kota Bandung Jumat (29/11/2019) pukul 18.15 WIB. Jeihan meninggal di usia 81 tahun. Ia meninggalkan istri, enam anak, dan 11 cucu.

Atasi Amin, anak pertama Jeihan mengatakan, Jeihan diketahui meninggal oleh adik-adiknya. Jeihan sendiri sudah lama terbaring sakit akibat penyakit komplikasi.

"Meninggal pas Maghrib. Diketahui sama adik saya, ada Ibu juga. Pas suster cek memang sudah enggak ada," ujar Atasi.

Baca juga: 50 Tahun Lukisan Mata Hitam Jeihan

Atasi menuturkan, sejak akhir 2018 Jeihan didiagnosa terkena kanker kelenjar getah bening. Ia sempat dirawat di salah satu rumah sakit di Kuala Lumpur, Malaysia.

Pada Juli lalu, kondisi Jeihan semakin menurun. Ia pun sempat dirawat di Rumah Sakit Santo Borromeus, Bandung. Mendiang juga didiagnosa mengalami gagal ginjal.

Rencananya, ia akan dikebumikan di area pemakaman yang tak jauh dari studionya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com