Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Hidup dari Kanker, HIV itu It's Nothing"

Kompas.com - 02/12/2019, 06:36 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Pada tahun 2013, Hayu Ari Setyaningtyas perempuan kelahiran Surabaya terdiagnosa HIV.

Ia terjangkit dari suaminya seorang atltet golf. Beberapa tahun sebelum divonis HIV AIDS, sang suami pernah kecelakaan dan mendapat transfusi darah.

Diduga sang suami tertular dari transfusi darah.

Perempuan yang akrab dipanggil Arini itu bercerita bahwa suaminya adalah orang yang baik dan tidak dekat dengan kelompok berisiko HIV.

Satu bulan setelah divonis terjangkit HIV, tepatnya 23 September 2019, sang suami meninggal dunia dan mewariskan utang biaya perawatan senilai Rp 250 juta.

"Saat itu, saya tidak ada waktu untuk sedih, down, terpuruk. Saya blank. Saat itu saya hanya memikirkan suami saya yang perlu biaya dan perawatan," tutur perempuan kelahiran Surabaya, 11 November 1970 itu.

Baca juga: Kisah Arini, Penderita HIV yang Bangkit Usai Terusir dari Keluarga...

 

Diusir dari keluarga

Ilustrasi HIV/ADISShutterstock Ilustrasi HIV/ADIS
Empat puluh hari pasca-meninggalnya sang suami, Arini diminta keluar dari rumah oleh mertunya. Ia lalu mendapatkan perlakuan diskriminatif dari keluarga.

Arini pun bekerja keras untuk menutupi utang yang berhasil ia lunasi selama 2 tahun. Bukan hanya itu, Arini pun mempelajari virus HIV/AIDS dari dunia maya dan komunitas.

Ia kemudian menikah lagi dengan pria berkebangsaan Belanda yang negatif HIV dan ia terus mengonsumsi ARV agar tidak menularkan HIV kepada pasangannya.

Bahkan ia bercerita dengan mengonsumsi ARV secara rutin, ia bisa berhubungan seks dengan aman dan tidak menggunakan pengaman.

Karena faktor usia, Arini dan suaminya sepakat untuk tidak memiliki anak dan sepat untuk mengjadi orangtua angkat untuk anak-anak terlantar.

"Sejak tiga tahun sebelum menikah (dengan warga Belanda), saya undetected viral load," tutur lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Wijaya Kusuma (UWK) Surabaya itu.

Baca juga: Tren Kasus HIV/AIDS Meningkat, Didominasi Seks Antar-lelaki

 

Tulis buku "Hidup Sehat Bebas Gluten"

Ilustrasi HIV/AIDS masih memiliki harapan untuk tetap sehat.Freepik Ilustrasi HIV/AIDS masih memiliki harapan untuk tetap sehat.
Perempuan yang hadir dalam acara Indonesian AIDS Conference (iAIDS) 2019 di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (30/11/2019) mengatakan sejak divonis HIV positif, ia merubah pola hidupnya lebih sehat dan teratur.

Ia dan anaknya tidak lagi konsumsi makanan yang mengandung gluten dan banyak konsumsi sayur serta buah.

Sebelum divonis HIV, Arini adalah seorang survivor kanker.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com