KOMPAS.com - Sebuah warung di Pasar Cihapit. Kota Bandung melegenda. Warung tersebut dibuka pada tahun 1947 oleh Ibu Nok. Warung tersebut kemudian dikelola anaknya, Mak Eha sepulang dari Agresi Militer II di Yogyakarta
Sementara itu di Bantul, Dusun Plumbungan, Desa Sumbermulyo dikenal dengan kampung anggur. Julukan kampung anggur berawal saat Rio Aditya salah satu warga desa menanam anggur lokal pada tahun 2010.
Pada tahun 2014, dia menanam anggur asal Ukraina. Saat ini hampir 85 persen warga di desa tersebut menanam anggur di kebun dan halaman rumah.
Dua berita tersebut mendapatkan perhatian banyak para pembaca. Berikut lima berita populer nusantara selengkapnya:
Saat ini Mak Eha sudah berusia 89 tahun. Namun ia masih setia mengelola warungnya.
Dulu ada menu khusus yang disukai orang Belanda yakni kentang ongklok. Menu tersebut dibuat dari kentang rebus yang penyajiannya dicampur susu murni.
Sayangnya menu tersebut kini tak dijual.
Di warung Mak Eha, makanan disajikan secara prasmanan di atas meja.
Ada gepuk, ayam goreng, ayam bakar, rendang, pepes jamur, sayur kepala kakap, dan tentunya tiga jenis sambal.
Baca juga: Warung Mak Eha yang Melegenda: Pelanggannya Mulai Orang Belanda, Keluarga Soekarno hingga Artis
Julukan tersebut berawal saat Rio Aditya warga sekitar mulai menanam anggur jenis lokal jenis isabela pada tahun 2010.
Lalu pada tahun 2014, ia mengganti tanamannya dengan anggur ninel berasal dari Ukrania.
Saat ini, hampir 85 persen masyarakat menanam anggur yang diletakkan di halaman rumah atau kebun di dusun tersebut.
Mereka menanam jenis anggur yang sama.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.