Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Anggota Satpol PP, Trauma Dikeroyok Saat Rusuh Penggusuran Tamansari

Kompas.com - 16/12/2019, 16:53 WIB
Putra Prima Perdana,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Cecep Wawan, salah satu anggota Satpol PP Kota Bandung yang terlibat dalam kerusuhan saat proses pengamanan aset Pemerintah Kota Bandung di RW 011 Kelurahan Tamansari, 12 Desember 2019, mengaku trauma dengan apa yang dialaminya.

"Saya dikeroyok sama massa. Digebukin. Tangan saya dipukul pakai balok sampai terkilir," kata Cecep saat ditemui di Cigadung, Kota Bandung, Senin (16/12/2019).

Pasca-pengeroyokan itu, Cecep mengaku sering terbangun karena mimpi buruk saat tidur pada malam hari.

Menurut dia, waktu itu massa cukup brutal melakukan pengeroyokan terhadapnya. Beruntung, Cecep cepat diamankan oleh beberapa rekan kerjanya yang ikut dalam proses pengamanan aset.

Baca juga: Wali Kota Bandung Jenguk 8 Satpol PP yang Terluka Saat Penggusuran Tamansari

"Saya yang paling diincar waktu itu karena saya paling depan," tutur dia.

Selain Cecep, anggota Satpol PP lainnya yang juga mengalami luka cukup parah adalah Didin Takiyudin. Akibat lemparan batu, Didin harus mendapat tiga jahitan di kepala.

Didin mengatakan, dia tidak bisa melawan puluhan orang yang saat itu sudah mulai rusuh. Sebab, pimpinan Satpol PP Kota Bandung memerintahkan untuk bersikap humanistis.

Salah satunya adalah tidak membekali petugas satpol PP dengan senjata dan alat pengaman.

"Lemparan batunya bukan dari jauh, tapi dari jarak dekat. Kami inginnya melawan, tapi perintahnya harus humanis. Kepala saya bocor, ini tiga jahitan," kata Didin sambil menunjukkan luka yang masih tertutup perban.

Selain Cecep dan Didin, beberapa anggota Satpol PP lainnya mengalami hidung patah akibat dilempar pot tanaman, tulang bahu geser akibat dipukul benda tumpul, hingga luka sobek di tangan akibat menahan lemparan batu.

Massa diduga kelompok anarko

Rian Gustafari, anggota Satpol PP yang juga mengalami luka lebam di kaki, mengatakan, massa yang brutal menyerang anggota Satpol PP, TNI, dan Polri yang ikut dalam proses mengamankan aset milik Pemerintah Kota Bandung kebanyakan menggunakan identitas berupa pakaian serba hitam dan penutup mulut dan hidung.

Baca juga: Kapolda Jabar Diminta Dicopot Pasca-penggusuran Tamansari, Begini Tanggapan Polri

Menurut Rian, kelompok tersebut diduga massa dari kelompok anarko.

"Itu massa anarko, soalnya baju hitam-hitam, pakai buff (penutup mulut dan hidung) ada tulisannya huruf A," ungkap dia.

Rian menambahkan, dalam kerusuhan tersebut warga RW 011 Kelurahan Tamansari justru tidak ikut dalam aksi anarkisme .

"Masyarakat di sana juga enggak pada kenal, soalnya warga mah cuma pada nonton," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com