Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puncak Musim Hujan, Cuaca Bandung Cerah Berawan, BMKG: Jangan Terlena

Kompas.com - 14/01/2020, 16:36 WIB
Agie Permadi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Meski telah memasuki puncak musim hujan, namun beberapa hari ini Kota Bandung terlihat cerah berawan.

Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) menyebutkan jika hal itu disebabkan adanya badai tropis di dekat Australia. 

Hal itu disampaikan Kepala Stasiun BMKG Bandung, Tony Agus Wijaya, Selasa (14/1/2020).

"Itu salah satu penyebabnya karena memang di Minggu ini ada badai tropis di Selatan Nusa Tenggara Timur atau di dekat Australia yang itu memengaruhi pola angin di wilayah Jabar ini," kata Tony Agus Wijaya ditemui usai Rapat Koordinasi Antisipasi dan Penanggulangan Bencana di Mapolrestabes Bandung, Selasa.

Menurut Tony, hal itu lah yang menyebabkan curah hujan di wilayah Bandung Raya dan Jabar Bagian selatan berkurang.

Baca juga: Update BMKG: Siklon Tropis Claudia dan Dampak Cuaca di Indonesia

Badai tropis Claudia dan Blake

Meski begitu, kata Tony, tidak semua daerah di Jabar cerah berawan, ada beberapa daerah yang masih terdapat hujan ringan.

Seperti halnya di daerah pantura seperti Indramayu, Cirebon, Kuningan, dan Majalengka.

"Jadi memang wajar di musim hujan itu bukan berarti sepanjang hari terjadi hujan tapi ada hari-hari tertentu terjadi istilahnya jeda hujan," kata Tony.

Dijelaskan, ada beberapa hari cuaca cerah atau cerah berawan sekarang ini sering muncul gangguan cuaca jangka pendek.

"Contohnya ini karena ada badai tropis Claudia dan kebetulan Minggu lalu juga ada badai tropis juga di sekitar Australia namanya badai tropis Blake. Itu membuat pola angin di sekitar Jabar terutama Bandung Raya ini juga membuat curah hujannya berkurang," kata Tony. 

Baca juga: Kantongi Identitas Pelaku Pembacokan Brutal di Bandung, Pelaku Diminta Serahkan Diri

Jangan terlena

Namun, lanjut Toni, perubahan cuaca itu tersebut hanya sesaat, jika gangguannya sudah hilang, maka cuaca akan kembali ke musim hujan yang normal atau rutin.

"Apalagi bulan Januari dan Februari ini kan puncak musim hujan," tutur Tony.

Menurut Tony, badai ini hanya berlangsung paling lama sekitar dua hari. Setelah badai tropisnya hilang maka cuaca akan kembali ke musim hujan seperti semula.

Tony memprediksi di Bulan Februari nanti curah hujan masih tinggi dan perlu diantisipasi.

"Jadi jangan membuat terlena, jangan merasa ini udah pergi hujannya. Enggak. Ini hanya sesaat saja. Kalau gangguan badai tropis di Australia tadi hilang, maka kita kembali lagi mengalami hujan" kata Tony.

Baca juga: Pemkot Bandung Tak Mau Ambil Pusing Soal Penutupan Gang Apandi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com