Pasar-pasar tradisional cukup waspada terhadap virus tersebut, di antaranya tidak lagi menjual ular dan kelelawar atau binatang yang dianggap akan menularkan virus Corona.
Demikian juga dengan harga bawang putih yang melonjak karena tidak adanya pasokan bawang dari Cina.
“Demikian juga dengan nilai tukar uang yang fluktuatif menyusul berbagai perkembangan Corona di Indonesia,” kata dia.
Baca juga: Efek Virus Corona, Harga Bawang Putih di Jatim Capai Rp 46.000 per Kilogram
Dari sisi persebaran isu, virus ini menjadi perbincangan di berbagai wilayah di Indonesia. Itu artinya, isu ini dianggap sangat dekat dan menjadi perhatian masyarakat.
Di Twitter, warganet merespon isu virus Corona dengan emosi anticipation. Mereka menunjukkan kekhawatiran atas persebaran virus dan sangat mengharapkan pemerintah bisa memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat Indonesia.
Menurut dia, warganet milenial paling banyak bereaksi atas isu ini, yakni sebesar 83,7 persen. Dari sisi jenis kelamin, terdapat 43,3 persen perempuan, dan 56,7 persen laki-laki.
Baca juga: Dampak Virus Corona, Bawang Putih di Jateng Mulai Langka dan Harganya Meroket
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan