BANDUNG, KOMPAS.com - Pengembang wisata Noah's Park yang dibangun di lokasi sesar Lembang menegaskan tak ada pembangunan waterboom di area wisatanya.
Hal itu disampaikan penanggung jawab proyek Noah's Park Haryanto Halim saat ditemui di kantor Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR), Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Selasa (25/2/2020).
Haryanto mengatakan, di area wisata hanya ada kolam berukuran 5x8 meter sebagai tempat mendarat seluncuran sepanjang 60 meter.
"Jadi saya buka Google, waterboom itu luas sekali. Jadi kalau punya kita enggak masuk kategori waterboom. Ada kolam ukurannya 5x8 meter dan itu bukan kolam bermain, tapi tempat mendarat serodotan dan enggak menampung air yang berlimpah," ujar Haryanto.
Secara umum, kata dia, Noah's Park memiliki konsep agrowisata yang memiliki sejumlah fasilitas, seperti student camp, glamping, dan area bermain anak.
Baca juga: Ridwan Kamil Kaji Ulang Izin Pembangunan Waterboom di Sesar Lembang
Dia mengklaim, dari total lahan seluas 65.023 meter persegi, hanya 20 persen lahan yang digunakan untuk bangunan.
"Boleh dibilang 80 persen ruang terbuka hijau dan ada penataan tanaman," ucapnya.
Haryanto menyanggupi rekomendasi dari Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat yang meminta tak ada aktivitas apa pun sebelum seluruh izin terbit.
"Kita enggak akan membangun kalau izin belum keluar," ungkapnya.
Ia juga membantah bahwa proyek itu tak mendapat izin dari warga dan aparat desa setempat.
Baca juga: Pembangunan Proyek Wisata Noahs Park di Sesar Lembang Dilanjutkan, Ini Alasan Dinas Bina Marga Jabar