Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Jabar Desak Kepala Daerah Segera Cairkan Dana Bencana untuk Penanganan Corona

Kompas.com - 23/03/2020, 15:29 WIB
Putra Prima Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Jawa Barat mendesak agar seluruh kepala daerah di Jawa Barat segera menggunakan anggaran darurat kebencanaan untuk menangani penyebaran virus corona di Jawa Barat.

"Kami minta kepada Gubernur Jawa Barat beserta seluruh bupati/wali kota untuk merelokasi anggaran APBD secara khusus untuk penanganan penyebaran Covid-19," kata Ketua DPD PDI-P Jawa Barat Ono Surono di kantornya, Senin (23/3/2020).

Baca juga: Anggota DPRD Jabar Minta Pemprov Tunda Pembangunan Infrastruktur

Ono mengatakan, dana yang mungkin bisa digunakan adalah anggaran darurat kebencanaan yang mengendap di APBD, baik di provinsi maupun kabupaten atau kota.

"Karena penyebaran Covid-19 susah ditetapkan sebagai bencana nasional, di APBD ada anggaran bencana yang bisa langsung digunakan untuk penanganan sekaligus antisipasi penyebaran," jelasnya.

Ono menjelaskan, DPD PDI-P Jawa Barat mewajibkan kadernya yang menjadi kepala daerah untuk merealisasikan imbauan tersebut.

"Kita akan bersurat secara khusus kepada gubernur, kepada bupati wali kota di 27 kabupaten kota, lebih khusus kepada bupati atau wali kota yang merupakan kader PDI Perjuangan wajib melakukan upaya seperti itu," tuturnya.

Ono menambahkan, pihaknya juga mendesak agar anggaran kedaruratan digunakan untuk memperkuat tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan, terutama di 7 wilayah yang sudah ditetapkan sebagai zona merah penyebaran virus corona.

"Kita meminta gubernur, bupati wali kota, secara khsusus menggunakan aggaran dinas kesehatan untuk penanganan ini. Misal pengadaan masker, hand sanitizer, APD, penyemprotan. Kalau penanganan secara khusus, penyediaan rapid test yang bisa diakses gratis masyarakat," jelasnya.

DPD PDI-P Jawa Barat pun berkomitmen membantu pemerintah daerah untuk segera mencairkan anggaran kebencanaan lewat dukungan legislatif.

"Kita dorong dan back up apa yang sudah dilakukan dengan mendorong peran serta anggota legislatif. Untuk alokasikan perlu dukungan dari DPRD. Kita punya 20 anggota DPRD provinsi dan 207 anggota DPRD kabupaten kota. Kita instruksikan mem-back up langkah kepala daerah dalam penanganan dan pencegahan Covid-19 ini," tuturnya.

Sebagai langkah untuk membantu pemerintah dalam upaya penanganan penyebaran virus corona di Jawa Barat, Ono mengatakan pihaknya juga telah melakukan social distancing dengan membatasi kegiatan-kegiatan di sekretariat.

Bagi-bagi jamu

Selain itu, PDI-P juga telah membuat jadwal rutin membagikan jamu sehat yang diklaim bisa meningkatkan daya tahan tubuh manusia.

"Kita juga membagikan minuman jamu yang komposisinya bisa memperkuat fungsi kekebalan tubuh dan tentunya ini upaya kita bergotong-royong supaya kita di Jawa Barat ini bisa sama-sama pemerintah mengantisipasi penyebaran Covid-19," tuturnya.

Baca juga: Jabar Bakal Gelar Rapid Test Covid-19, Begini Skenarionya

Ono mengatakan, bagi-bagi jamu kepada masyarakat akan dilakukan setiap hari di seluruh kabupaten atau kota di Jawa Barat.

"Setiap hari kita siapkan 1.000 botol jamu di setiap kabupaten kota, ini kita terus lakukan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com