Ia berharap, kebutuhan ventilator di seluruh Indonesia bisa terpenuhi oleh produk buatan lokal yang sudah teruji kelaikan klinis, standar keamanan dan keselamatan.
Sementara itu, Direktur Operasional PT DI M Ridlo Akbar menjelaskan, saat ini pihaknya tengah fokus menyiapkan fasilitas lini produksi dan reverse engineering untuk komponen yang tidak tersedia di dalam negeri.
Dengan begitu, diharapkan ketika izin produksi ventilator ini terbit untuk proses industrialnya, maka PT DI akan langsung mengejar target produksi 500 unit per minggu.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose mengatakan, pihaknya sanggup memproduksi ventilator sebanyak 40 unit per hari.
Prototipe ventilator untuk pasien yang sudah sulit bernapas ini telah sukses diuji coba di RSU Pindad dan kini tinggal menunggu sertifikat dari BPFK.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan