Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Sakit Waspada Lonjakan Pasien Covid-19 Setelah Lebaran

Kompas.com - 19/05/2020, 13:40 WIB
Reni Susanti,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.com – Direktur RSUD Al Ihsan, Dewi Basmala Gatot mengaku sangat khawatir terjadi lonjakan kasus virus corona atau Covid-19 pasca Lebaran.

Sebab, bila melihat grafik kasus positif Covid-19, situasi belum kembali normal.


“Karena itu kewaspadaan harus ditingkatkan. Kita tidak tahu apa yang terjadi setelah Lebaran,” ujar Dewi dalam video conference penyerahan bantuan KOPID3@se karya Universitas Islam Bandung (Unisba), Jawa Barat, Selasa (19/5/2020).

Baca juga: Bahar bin Smith Ditempatkan di Sel Khusus Lapas Gunung Sindur

Apalagi, menurut Dewi, masyarakat saat ini memadati pasar dan pertokoan.

Warga seolah tidak takut pada Covid-19, sehingga merasa tidak perlu menjaga jarak.

“Enggak tahu deh apa yang terjadi, semoga Allah menjaga kita. Tapi secara lahiriah, kita harus berusaha menjaga diri,” tutur Dewi.

Sebagai bentuk peningkatan kewaspadaan terhadap lonjakan pasien, Dewi mengambil sejumlah kebijakan sebagai persiapan.

Misalnya menyiapkan ketersediaan alat pelindung diri (APD) hingga H+14 Lebaran.

Kemudian, jadwal dinas sudah disiapkan serapi mungkin. Selain itu memastikan tenaga kesehatan harus siap diminta tiba-tiba atau on call.

Untuk meningkatkan semangat para tenaga kesehatan, pihaknya dengan ketat memonitoring penggunaan APD sesuai prosedur.

“Saya juga sering bilang ini tugas mulia kita. Semoga Allah mencatat semua. Ini tiket untuk masuk surga,” ucap dia.

Baca juga: Fakta Jenazah Wanita Tanpa Busana di Sukabumi

Dewi merasa bersyukur menerima bantuan KOPID3@se dari Unisba. Dengan alat instalasi rumah sakit ini, tenaga kesehatan lebih aman dari penyebaran Covid-19.

Ketua tim peneliti KOPID3@se Maya Tejasari mengatakan, KOPID3@se merupakan instalasi multiguna yang memisahkan zona pasien dengan zona tenaga kesehatan secara kedap sempurna.

Dilengkapi sistem tekanan negatif yang telah terkalibrasi, membuat alat ini dapat mencegah risiko transmisi termasuk Covid-19 dari pasien kepada tenaga kesehatan.

“Instalasi ini didesain secara ergonomis dengan memenuhi standar keselamatan biologi sehingga tenaga kesehatan cukup menggunakan APD sederhana,” kata Maya.

Instalasi ini dilengkapi peralatan pendukung untuk melakukan prosedur diagnostik seperti, anamnesis, pemeriksaan fisik, rapid test, dan pengambilan spesimen swab dalam satu lokasi , sehingga meminimalisasi risiko transmisi antar pasien.

Desainnya pun dibuat untuk dapat digunakan jangka panjang, menggunakan material yang mudah didapat, serta dapat dikembangkan secara luas di seluruh fasilitas kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com