Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPR Dukung Gelar Pahlawan Nasional untuk KH Bisri Syansuri

Kompas.com - 20/05/2020, 22:37 WIB
Putra Prima Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) mendukung aspirasi masyarakat untuk pemberian gelar Pahlawan Nasional untuk KH Bisri Syansuri.

Dukungan itu disampaikan dalam Seminar Nasional bertajuk KH Bisri Syansuri: Berbakti dan Mengabdi untuk NKRI, di Gedung PBNU, Jakarta, Rabu (20/5/2020),

Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda menilai, sosok pendiri Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif, Denanyar, Jombang, tersebut telah memenuhi kriteria objektif dan subjektif untuk mendapat gelar Pahlawan Nasional.

“Kontribusi KH Bisri Syansuri baik sebagai tokoh agama maupun tokoh nasional begitu besar bagi bangsa ini. Jejak perjuangan beliau baik semasa perang kemerdekaan hingga pasca-kemerdekaan sedikit banyak mewarnai konfigurasi situasi politik, sosial, ekonomi, dan budaya Indonesia saat ini yang moderat,” ujar Syaiful Huda dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (20/5/2020).

Baca juga: Wagub Uu Dukung Pengusulan 2 Tokoh Jabar Jadi Pahlawan Nasional

Lebih lanjut Huda menambahkan, KH Bisri Syansuri ialah sosok yang berjasa untuk Indonesia karena telah menghadirkan moderasi agama Islam.

Menurut Huda, sebelum dan pasca-kemerdekaan, tarik menarik ideologi begitu mewarnai perjalanan Indonesia yang pada saat itu masih berumur muda sebagai sebuah negara.

Perdebatan sengit tentang Piagam Jakarta hingga hadirnya pemberontakan PKI di Madiun di awal kemerdekaan menjadi contoh kecil betapa Indonesia sebagai negara bisa saja jatuh di titik ekstrem kanan dan kiri.

“Kehadiran triumvirat KH Hasyim Asyarie, KH Wahab Chasbullah, dan KH Bisri Syansuri yang teguh mengusung nilai Islam moderat dalam kehidupan bernegara saat itu menjadi penengah sehingga Indonesia tidak menjadi negara sekuler dan tidak menjadi negara agama,” katanya.

Kontribusi KH Bisri Syansuri, lanjut Huda, kian terasa saat kiai kelahiran Pati, Jawa Tengah, tersebut duduk sebagai Rais A’am PBNU di tahun 1971.

Berbagai pandangan moderat KH Bisri Syansuri banyak diadopsi sebagai kebijakan negara  seperti lahirnya terangkum dalam UU Nomor 1/1974 tentang Perkawinan.

“Mbah Bisri juga dikenal sebagai pelopor pendidikan bagi kaum perempuan di mana beliau adalah kiai pertama yang mendirikan pesantren khusus putri di Indonesia,” katanya.

Huda yang juga alumni Pondok Pesantren Denanyar Jombang ini menilai, berbagai kiprah KH Bisri Syansuri baik sebagai salah satu pelopor resolusi jihad, anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP), anggota Dewan Konstituante hingga menjadi anggota DPR, tidak bisa dilepaskan dari pendekatan fikih.

Berbagai pandangan keagamaan KH Bisri Syansuri yang mampu memadukan pendekatan tekstual dan konstekstual membuat sosok mbah Bisri diterima banyak kalangan.

Baca juga: Lahirkan Banyak Pahlawan Nasional, Gowa Jadi Suri Teladan Daerah Lain

Menurut dia, pendekatan KH Bisri Syansuri tersebut harusnya menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia.

“Pendekatan fikih yang mensyaratkan adanya pertimbangan hukum-hukum agama dalam mengkonstektualisasi berbagai persoalan di bidang sosial, politik, ekonomi, dan budaya dalam hemat saya saat ini harus dimiliki oleh para pemangku kepentingan di Indonesia baik  para pejabat negara, aktivis politik, hingga para pelaku usaha. Hanya dengan jalan demikian, kita akan mampu mengakselerasi pembangunan di Indonesia,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com