Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Rapid Test" Jadi Syarat Masuk Tempat Hiburan Malam di Bandung

Kompas.com - 03/07/2020, 20:12 WIB
Putra Prima Perdana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bandung menanggapi permohonan dari para pengusaha hiburan malam yang tergabung dalam Perkumpulan Penggiat Pariwisata Bandung (P3B) untuk melakukan peninjauan kelayakan relaksasi terhadap tempat hiburan malam di Kota Bandung dalam kondisi new normal.

Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna yang juga Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bandung bersama pejabat dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bandung meninjau dua pusat hiburan malam jenis karaoke dan klab malam di Jalan Braga dan Jalan Banceuy, Jumat (3/7/2020).

Peninjauan tersebut untuk melihat kesiapan tempat hiburan malam menjalankan protokol kesehatan dalam upaya penyebaran virus  covid-19 sebagai bahan pertimbangan Pemkot Bandung memberikan izin relaksasi.

Baca juga: Ini Pemicu Serangan Geng Motor ke Rumah Kontrakan di Bandung

"Ini respons kami Pemkot Bandung terhadap permohonan dari pengusaha hiburan yang secara organisatoris diwakili P3B dan memang sesuai mekanisme yang ada. Secara umum (prosedur) sudah sesuai protokol kesehatan mereka sudah menyiapkan, cuma belum lengkap," kata Ema seusai peninjauan, Jumat sore.

Lebih lanjut Ema menambahkan, setelah melakukan peninjauan dan simulasi, Pemerintah Kota Bandung mengajukan salah satu syarat jika pengusaha hiburan malam ingin beroperasi.

Salah satunya adalah memastikan pengunjung yang masuk tidak terinfeksi virus corona.

"Saya sarankan setiap pengunjung yang datang kesini idealnya yang datang itu (sebelum masuk) di-rapid test," kata Ema.

Baca juga: Ridwan Kamil dan Pegawai Dinas Kelautan Jabar Kembali Tes Swab

Ema mengatakan, tidak ada yang bisa menjamin dalam tempat hiburan malam pengunjung menjaga jarak atau tidak bersentuhan fisik.

"Yang jadi persoalan besar, saat masuk room karaoke apa jaminan kepada kita bahwa pengunjung dan pemandu lagu tidak ada kontak fisik. Itu yang belum bisa dijawab oleh pengelola. Makanya saya sarankan setiap pengunjung di-rapid test," imbuhnya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com