Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

800 Orang Mendaftar Jadi Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19

Kompas.com - 06/08/2020, 21:23 WIB
Reni Susanti,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.com - Universitas Padjadjaran bersama PT Bio Farma, Badan Pengawasan Obat dan Makanan, serta Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan akan mulai uji klinis vaksin Covid-19 pada 11 Agustus 2020.

Dibutuhkan sebanyak 1.620 relawan dalam proses uji klinis tahap 3 tersebut.

“Sampai saat ini tercatat 800 calon relawan sudah mendaftar ke Unit Riset Klinis Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUP Hasan Sadikin,” ujar ketua tim riset uji klinis Unpad Kusnandi Rusmil, Kamis (6/8/2020).

Baca juga: Penangkapan Buronan Narkoba Digagalkan Warga, Mobil BNNK Digulingkan

Selain itu, sebanyak 350 orang dari lingkungan Unpad akan menjadi calon relawan uji klinis.

“Ini belum termasuk calon relawan yang sudah disiapkan oleh setiap Puskesmas,” tutur dia.

Secara teknis, selama masa penelitian, relawan atau subyek penelitian akan beberapa kali datang ke lokasi pengujian.

Kedatangan pertama dilakukan 3 hari sebelum penyuntikkan vaksin.

Baca juga: Mari Bantu Nadine, Bayi yang Terkendala Biaya Operasi Rp 2 Miliar

Pada fase pertama, subyek akan diperiksa untuk menentukan apakah yang bersangkutan masuk sebagai sampel uji klinis atau tidak.

“Di samping kita melakukan pemeriksaan darah, kita lakukan pemeriksaan swab,” tutur dia.

Apabila dinyatakan layak, subyek mulai disuntik vaksin.

Selanjutnya, 14 hari pasca-penyuntikan pertama, subyek akan kembali disuntik untuk yang kedua.

Setelah itu, subyek akan dipantau kondisinya selama 6 bulan ke depan.

Sebanyak 50 persen dari total relawan akan disuntikkan vaksin.

Sementara sisanya akan disuntikkan plasebo.

Baca juga: Calon Mempelai Bunuh Diri Menjelang Pernikahan, Ini Dugaan Penyebabnya

Hal ini dilakukan untuk membandingkan tingkat keamanan hingga tingkat imunogenitasnya.

“Kita juga akan lihat bagaimana efektivitas antara yang vaksin dengan plasebo,” tutur Kusnandi.

Kepala BPOM Penny K Lukito memastikan vaksin Sinovac Biotech, Tiongkok, sudah memenuhi standar keamanan BPOM.

Selain itu, proses uji klinis juga sudah mendapat persetujuan dari Komite Etik Penelitian Unpad.

“Karena itu, saya mengajak masyarakat (jadi relawan), karena aspek keamanan dan mutu vaksin sudah ada jaminan keamanan dari BPOM. Apalagi uji klinis ini sudah masuk ke fase 3,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com