Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar 10 Pilkada Paling Disorot Media, dari Pilkada Surakarta, Medan, hingga Nama Jokowi

Kompas.com - 27/09/2020, 11:03 WIB
Reni Susanti,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pilkada Serentak di 270 daerah di Indonesia rencananya digelar 9 Desember 2020 mendapat perhatian khusus dari media massa.

Indonesia Indicator (I2) dengan menggunakan piranti lunak kecerdasan buatan (AI) mencatat, sepanjang 20 Juni-20 September 2020, pemberitaan Pilkada Serentak mencapai 203.402 berita.

"Dari jumlah itu, 10 daerah mengisi 40 persen pemberitaan di media online,” ujar Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2) Rustika Herlambang saat dihubungi Minggu (25/9/2020).

Baca juga: Pengundian Nomor Urut Paslon Pilkada Solo, Gibran-Teguh Nomor 1 dan Bajo Nomor 2

10 Pilkada Teramai

I2 mencatat, ada 10 pilkada paling ramai diberitakan media online. Pilkada Surakarta dan Medan menjadi dua daerah yang paling disorot media online.

"Berpartisipasinya Gibran Rakabuming di Pilkada Surakarta dan Bobby Nasution di Pilkada Medan, mendorong pemberitaan di kedua daerah pilkada tersebut," ungkap Rustika.

Pilwalkot Surakarta menjadi Pilkada Teramai nomor pertama dengan 13.693 berita. Selain membahas sosok Gibran, media menyoroti sosok penantang Gibran-Teguh Prakosa.

Mulai dari isu melawan Kotak Kosong, hingga akhirnya Gibran–Teguh ditantang oleh pasangan Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo).

Bajo mencetak sejarah di Pilkada Surakarta karena maju dari jalur independent atau perseorangan. Bagyo-FX Supardjo dinyatakan lolos verifikasi faktual oleh KPU Surakarta setelah berhasil mengumpulkan syarat dukungan sebanyak 38.831 dukungan.

Baca juga: Pilkada Kota Medan Hanya Dua Paslon, Bobby-Aulia dan Akhyar-Salman

Sedangkan, Pilwalkot Medan berada di posisi kedua dengan 11.414 berita. Ramainya pemberitaan pilkada Surakarta dan Medan juga menunjukkan atensi masyarakat atas kandidat hingga polemik yang berkembang.

Nama Jokowi

Menurut Rustika, era digital memungkinkan adanya keterbukaan informasi, sehingga meskipun pilkada dilakukan di Surakarta maupun Medan, isunya diberitakan di berbagai media lokal hampir merata di seluruh Indonesia.

“Hal ini cukup unik, karena belum tentu berlaku untuk pilkada di kota-kota lainnya. Pengaruh nama Jokowi menjadi salah satu penggerak isunya,” ungkap Rustika.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com