Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Unpad Gagas Plastik Khusus untuk Bungkus Jenazah Pasien Corona

Kompas.com - 14/10/2020, 10:12 WIB
Reni Susanti,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Penggunaan plastik untuk membungkus jenazah pasien Covid-19 menyisakan persoalan bagi kelestarian lingkungan.

Plastik merupakan komponen yang sulit diurai dalam tanah.

Setidaknya butuh waktu paling cepat 100 tahun agar plastik bisa terurai.

Jika angka kematian Covid-19 terus bertambah, maka ini berpotensi meningkatkan pencemaran lingkungan.

Baca juga: Gubernur Ridwan Kamil Minta Alumni Unpad Kuatkan Industri Pertanian di Jabar

Menyiasati hal tersebut, tiga mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran, Adira Rahmawaty, Muhammad Ilfadry Rifasta, dan Salsa Sagitasa, mengembangkan plastik ramah lingkungan (biodegradable).

Plastik ini terbuat dari bahan pati singkong yang bisa digunakan untuk membungkus jenazah pasien Covid-19.

“Pati singkong terbukti sebagai bahan plastik yang paling bagus dan mudah terurai,” ujar Adira dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (14/10/2020).

Baca juga: Unisba Kecewa soal Pemukulan Satpam dan Perusakan Kampus oleh Polisi

Hal ini diperoleh berdasarkan tinjauan sejumlah literatur dari jurnal penelitian yang telah ada.

Plastik pati singkong akan terurai dalam waktu 12 hari untuk ukuran 1 milimeter.

Jika asumsi penggunaan plastik untuk membungkus jenazah adalah sebesar 2 meter persegi, maka waktu yang diperlukan untuk terurai di tanah hanya 6 bulan.

Berdasarkan gagasan Adira dan tim, pembuatan plastik pati singkong untuk bungkus jenazah Covid-19 hampir sama dengan pembuatan plastik ramah lingkungan pada umumnya.

Pati singkong dicampur dengan sejumlah komposisi kitosan sebagai plasticizer.

Campuran kemudian dipanaskan dalam suhu tinggi sehingga menjadi tercampur dan cair.

Cairan ini dituangkan ke dalam cetakan dan dikeringkan dalam oven selama 24 jam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com