Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Penyekapan Polisi di Bandung Versi KAMI Jabar, Relawan: Bukan Disekap, tapi Diselamatkan

Kompas.com - 15/10/2020, 14:01 WIB
Agie Permadi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Sejumlah relawan Posko Kesehatan KAMI Jabar dipanggil sebagai saksi okeh Polda Jabar terkait kasus dugaan penganiayaan dan penyekapan anggota Polri Brigadir A di salah satu rumah di Jalan Sultan Agung, Kota Bandung, beberapa waktu lalu.

Seperti diketahui, polisi menetapkan tujuh orang tersangka dalam kasus penganiayaan dan penyekapan petugas ini.

Dari ketujuh orang tersangka itu, baru tiga orang yang ditahan di Mapolda Jabar, yakni berinisial DR, CH, dan DH. Sisanya tak ditahan lantaran masih diperiksa terkait peran mereka.

Brigadir A disebut disekap di sebuah bangunan yang terletak di Jalan Sultan Agung, Kota Bandung, ketika demo di Gedung DPRD dan Gedung Sate pecah.

Anggota yang menjadi korban penganiayaan tersebut mendapatkan luka di kepala, diduga dianiaya dengan sekop dan batu.

Baca juga: 7 Demonstran Jadi Tersangka Penyekapan dan Penganiayaan Polisi

Akibat perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 170 dan 351 dengan ancaman di atas dari lima tahun.

Menanggapi hal itu, Presidium KAMI Jabar Sofyan Sjahril mengatakan bahwa yang dipanggil Polda Jabar sejak kemarin itu bukan atas nama KAMI, melainkan secara personal.

"Yang dipanggil itu diundang sebagai sebagai saksi oleh penyidik tapi personal orang yang melihat dan mendengar kasus pemukulan di posko kesehatan kemanusiaan. Jadi saksi-saksi ada personal bukan atas nama KAMI. Ada enam orang partisipasi rawat," kata Sofyan.

Kronologi kejadian versi KAMI Jabar

Sofyan menjelaskan, awalnya pada tanggal 8 Oktober 2020, berdasarkan kesepakatan bahwa posko kesehatan dan konsumsi akan ditempatkan di atas bus mini yang diparkirkan di depan gedung Pasca Sarjana Ekonomi Unpad di Jalan Hayam Wuruk. Posko ini akan siaga dari pukul 11.00 WIB.

"Namun, dengan beberapa pertimbangan serta ada kesediaan dari salah satu anggota Komite Jaringan bahwa ada temannya yang bersedia meminjamkan garasi dan pekarangannya di Jalan Sultan Agung Nomor 12 (SA 12). Pada jam 14.00, logistik yang terdiri dari alat kesehatan dan minuman langsung didrop ke lokasi," ucapnya.

Pada pukul 14.00 WIB, lanjutnya, para relawan dari berbagai simpatisan komunitas berdatangan untuk ikut membantu di berbagai bidang disertai dengan dua orang dokter dan beberapa ibu dari tenaga medis.

Hingga pukul 15.00 WIB sampai 17.00 WIB, kondisi dalam keadaan aman dan lancar. Para relawan membagikan konsumsi di rumah tersebut.

Sampai waktu shalat magrib, para relawan melakukan shalat berjemaah.

Setelah itu, relawan pun bersiap memberikan dukungan medis dengan mengirimkan ambulans untuk evakuasi korban dan menolong pedemo yang terluka.

Sebab, berdasarkan info yang didapatkan pihaknya, sudah terjadi bentrok pada saat pembubaran unjuk rasa oleh aparat di Gedung Sate sampai ke Jalan Trunojoyo yang dekat dengan jalan Sultan Agung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com