Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov Jabar Buka Layanan Desain dan Cetak Kemasan Gratis bagi IKM

Kompas.com - 26/11/2020, 14:35 WIB
Dendi Ramdhani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat membuka pelayanan desain dan cetak kemasan gratis bagi pelaku industri kecil menengah (IKM).

Kepala Seksi Pengembangan Usaha UPTD Industri Pangan, Olahan, dan Kemasan (IPOK), Detty Tatianada mengatakan, program ini akan berakhir pada Desember mendatang.

Dalam waktu singkat ini, ia menargetkan dapat melayani 160 IKM.

Ia berharap program ini dapat membantu para IKM yang masih berupaya bangun usai diterpa pandemi Covid-19.

Baca juga: Sah, Siswa SMA/SMK di Jabar Dapat Bantuan Rp 700.000 hingga Rp 1,2 Juta

Detty menambahkan, tidak ada syarat khusus bagi IKM yang ingin mendapat layanan desain kemasan.

Sementara untuk cetak kemasan, syaratnya IKM harus memiliki sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dan sertifikat Halal.

Semua informasi tentang layanan tersebut bisa diakses di situs www.kemasan.jabarprov.go.id.

"Sebenarnya hampir semua gratis sampe ke cetak kemasannya," kata Detty dalam keterangan pers yang diterima media, Kamis (26/11/2020).

Detty mengaku antusiasme masyarakat untuk memaksimalkan layanan ini cukup besar. Namun, mayoritas diikuti oleh pelaku usaha di bidang pangan dan kerajinan.

Detty berharap, layanan desain kemasan dan cetak kemasan ini memberikan manfaat terhadap para industri kecil untuk bersaing di pasaran.

Sehingga, perekonomian yang lesu dihantam Covid-19 bisa kembali merangkak naik.

"Jadi mereka bisa bersaing, yang namanya IKM mereka bersaing di pasaran. Karena banyak produk makanan yang bermunculan di tengah Covid-19, orang-orang pada berinovasi. Dengan kemasan yang kita berikan mereka lebih mampu untuk mendapatkan pendapatan lebih banyak, dengan difasilitasi cetak kemasan dan desain kemasan," jelasnya.

Untuk diketahui, di UPTD IPOK Disperindag Jabar sendiri memiliki dua layanan, yang pertama layanan mesin, sewa tanah dan bangunan, itu akan menghasilkan retribusi.

Dengan layanan ini, para IKM bisa mendapatkan mesin yang mereka butuhkan jauh dengan harga di pasaran.

Yang kedua, adalah layanan desain kemasan dan cetak kemasan. Layanan ini gratis untuk menghasilkan daya saing para pelaku industri kecil di pasaran.

Selain memberikan layanan di Rumah Kemasan, pihaknya juga rutin menggelar acara pelatihan di kabupaten/kota.

Ketua Dekranasda Jabar Atalia Praratya Ridwan Kamil mengatakan peluang UMKM kuliner untuk terus tumbuh ini tidak lepas dari gaya hidup masyarakat di tengah wabah virus Covid-19 yang cenderung berbelanja makanan secara daring.

Baca juga: SPP SMA Negeri Sederajat di Jabar Gratis Tahun Depan, Swasta Dapat Subsidi

Menurut Atalia, dalam kondisi apapun masyarakat membutuhkan makan sehingga industri kuliner tidak akan pernah mati.

"Makanan itu kebutuhan primer yang akan didahulukan dibanding kebutuhan lainnya," jelas Atalia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com