Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilang Setahun, Nenek Kasinem Ditemukan Tewas Tinggal Tengkorak di Kebun Timun, Ini Ceritanya

Kompas.com - 19/03/2021, 12:35 WIB
Editor Rachmawati

KOMPAS.com - Kasinem perempuan berusia 65 tahun warga Kabupaten Sukabumi yang dinyatakan hilang selama satu tahun, ditemukan tewas.

Saat ditemukan, mayat Kasinem sudah tinggal tulang belulang di dua lokasi yakni di belakang rumahnya dan di kebun timun di Kampung Cimapag, Desa Bumisari.

Sebelum ditemukan tewas, Kasinem bekerja sebaggai tukang kredit. Dia menjual perabotan dan membayarnya secara mencicil.

Menurut Kades Desa Bumisari, Solihudin, Mbah Kasinem baru empat tahun tinggal tinggal di Desa Bumisari.

Baca juga: Misteri Pembunuhan Nenek Tukang Kredit di Cikidang Sukabumi, Setahun Hilang, Tulang Belulang Ditemukan di Septic Tank dan Kebun Timun

Ia bercerita sempat menerima laporan dari pihak RT jika warga yang bernama Kasinem tidak terlihat selama setahun.

Warga pun berusaha mencarinya namun tak juga ditemukan. Salah satu warga kemudian mencium bau tak sedap di belakang rumah korban

Di lokasi tersebut, terdapat tumpukan tanah yang ditutup kayu. Warga pun berinisiatif menggali tanah tersebut dan menemukan tulang belulang dan beberapa helai rambut pada Sabtu (20/2/2021)

Penemuan tersebut kemudian dilaporkan ke polisi. Satreskrim kemudian melakukan olah TKP pada Senin (22/2/2021).

Baca juga: Gali Fondasi Rumah, Buruh Bangunan Temukan Tulang Belulang Manusia

Gelar ritual, tengkorak ditemukan di kebun timun

Ilustrasi Tengkorak Manusia.Thinkstock Ilustrasi Tengkorak Manusia.
Pada Minggu (14/3/2021), warga kembali menemukan tengkorak dan tulang belulang yang diduga milik Kasinem di sebuah ladang timun.

Penemuan tengkorak tersebut setelah salah satu warga yang dikenal dengan nama Abah Ajum melakukan ritual.

Menurut Kades Bumisari, Abah Ajum melakukan ritual untuk mencari tengkorak Kasinem yang belum ditemukan.

"Awalnya saya berpikir bercanda ini bah Ajum, makin kesini kan bah Ajum penasaran, sampai saya gak yakin ini dibuang di sungai, kita akan cari, setelah dua hari kejadian pengungkapan itu bah Ajum mulai mencari, dari keterangan bah Ajum menemukan petunjuk itu timun, kebun," lanjut dia.

Baca juga: 3 Bulan Menghilang dari Rumah, Rokani Ditemukan Tinggal Tulang Belulang dan Terikat di Pohon Cokelat

Sampai akhirnya, warga menemukan tulang belulang diduga Kasinem berdasarkan hasil ritual bah Ajum.

"Tiga hari kebelakang itu bah Ajum melakukan ritual lagi di lokasi galian awal di rumah korban sampai akhirnya ada petunjuk sampai tadi pagi habis rajaban ada ritual lagi. Langsung menunjuk satu persatu objek, ditelusuri lagi di TKP awal seolah-olah ada yang bawa, tapi melihat kenyataan bah Ajum membuat ritual itu memang benar bukan sensasi belaka," jelasnya.

Baca juga: Tulang Belulang di Jurang Bromo Diotopsi untuk Ungkap Penyebab Kematian

Dibunuh karena utang piutang

Ilustrasi utangfromdebttomillionaire.com, dok. HaloMoney.co.id Ilustrasi utang
Pelaku pembunuhan Kasinem adalah adalah P (30) warga Desa Bumisari. Sehari-hari, P mengelola kebun timun tempat ditemukannya tengkorak Kasinem,

Saat mencari Kasinem, warga sempat bertanya kepada P. Namun pria berusia 30 tahun tersebut mengaku tak mengetahui keberadaan Kasinem.

Sehari-hari P kerap dimintai tolong oleh Kasinem untuk mengerjakan sesuatu.

"Semacam pembantunya lah, jadi suka bantu-bantu, ya kalau ada pekerjaan-pekerjaan pasti disuruhlah dia (pelaku)," kata kepala desa.

Menurutnya pembunuhan dilakukan karena utang piutang.

Baca juga: Cerita Bocah 14 Tahun Dibunuh karena Mengaku Miliki Cip Game Online Senilai Rp 7 Juta

"Iya ada dugaan utang piutang pinjaman uang, (terduga pelaku) P (30) minjam uang (ke korban)," ujarnya.

Ia mengatakan, diduga P kesal kepada korban karena sering disuruh-suruh dan dimarahi. Ia juga menuturkan P suka dimarahi oleh korban, sehingga P gelap mata dan diduga melakukan pembunuhan terhadap korban.

"Ya lagi kondisi kejadian itu pas dimarahin, pas lagi kerja di marahin," jelasnya.

P kemudian dibawa ke kantor polisi untuk diperiksa.

Baca juga: Siswa SMP Dibunuh di Dalam Mobil Setelah Percobaan Racun di Minuman Gagal, Ini Kronologinya

Kepala desa mengatakan sebelum diamankan polisi, P sempat ingin menyerahkan diri saat diinterogasi oleh warga.

"Katanya sebelumnya pun pengen menyerahkan diri, begitu diamankan juga ada keinginan menyerahkan diri," ujarnya di Mapolres Sukabumi, Sabtu (20/2/2021) malam.

Saat ini, polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya tas korban, pisau yang digunakan pelaku untuk membunuh, dan cangkul untuk mengubur jasad korban.

SUMBER: TribunJabar.id

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Perjuangan Sarip Cari Keadilan untuk Anaknya Korban TPPO yang Tewas di Turki

Perjuangan Sarip Cari Keadilan untuk Anaknya Korban TPPO yang Tewas di Turki

Bandung
Gelapkan Dana Nasabah Rp 900 Juta, Pegawai Bank BUMN Dituntut 7 Tahun Penjara

Gelapkan Dana Nasabah Rp 900 Juta, Pegawai Bank BUMN Dituntut 7 Tahun Penjara

Bandung
Korban TPPO di Sukabumi Sebagian di Bawah Umur, 6 Pelaku Ditangkap

Korban TPPO di Sukabumi Sebagian di Bawah Umur, 6 Pelaku Ditangkap

Bandung
KPK Kembali Geledah Balai Kota Bandung

KPK Kembali Geledah Balai Kota Bandung

Bandung
Hanya Ada Tiga Hidran yang Berfungsi Baik di Kota Bandung

Hanya Ada Tiga Hidran yang Berfungsi Baik di Kota Bandung

Bandung
Tangis Sesal Ibu Rumah Tangga Penyalur TKI Ilegal, Kirim Tetangga ke Irak

Tangis Sesal Ibu Rumah Tangga Penyalur TKI Ilegal, Kirim Tetangga ke Irak

Bandung
Wagub Uu Sebut Proyek Tol di Jabar Selalu Molor Puluhan Tahun, Harap Tol Getaci Selesai Cepat

Wagub Uu Sebut Proyek Tol di Jabar Selalu Molor Puluhan Tahun, Harap Tol Getaci Selesai Cepat

Bandung
Kasus Perundungan Anak di Bandung Berulang Setelah Dimediasi, Ortu Korban Enggan Melapor

Kasus Perundungan Anak di Bandung Berulang Setelah Dimediasi, Ortu Korban Enggan Melapor

Bandung
Matahari Tasikmalaya Diduga Kebakaran, Titik Api Belum Diketahui

Matahari Tasikmalaya Diduga Kebakaran, Titik Api Belum Diketahui

Bandung
4 Fakta Warga Baduy Minta Sinyal Internet dan Aplikasi Negatif Dihapus

4 Fakta Warga Baduy Minta Sinyal Internet dan Aplikasi Negatif Dihapus

Bandung
Pemprov Jabar Jadi Percontohan Reformasi Birokrasi Tematik

Pemprov Jabar Jadi Percontohan Reformasi Birokrasi Tematik

Bandung
Polresta Cirebon Tangkap 4 Sindikat Pelaku TPPO ke Suriah dan Irak

Polresta Cirebon Tangkap 4 Sindikat Pelaku TPPO ke Suriah dan Irak

Bandung
Sedang Tidur, Suami Istri Lansia di Tasikmalaya Tewas Tertimbun Longsor

Sedang Tidur, Suami Istri Lansia di Tasikmalaya Tewas Tertimbun Longsor

Bandung
Matahari Dept Store Tasikmalaya Kebakaran, Pengunjung dan Pegawai Berlarian Keluar Gedung

Matahari Dept Store Tasikmalaya Kebakaran, Pengunjung dan Pegawai Berlarian Keluar Gedung

Bandung
Dua Penambang Emas Ilegal Tewas Tertimbun di Lahan Perkebunan Sukabumi

Dua Penambang Emas Ilegal Tewas Tertimbun di Lahan Perkebunan Sukabumi

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com