Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usaha Tanaman Hias dan Ubi Jalar, Modal Kecil dengan Hasil Besar

Kompas.com - 26/03/2021, 19:52 WIB
Reni Susanti,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.com - Tanaman hias dan ubi jalar menjadi komoditas unggulan untuk petani milenial di Jawa Barat.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Jabar Dadan Hidayat mengatakan, tanaman hias bernilai ekonomis tinggi dan tidak memerlukan lahan luas.

"Tanaman hias diminati pasar internasional, seperti Amerika Serikat, Jerman, Korea Selatan, Inggris, Siprus, dan Kanada," ujar Dadan di Bandung, Jumat (26/3/2021).

Baca juga: Program Petani Milenial Diresmikan, Ribuan Anak Muda Jabar Mendaftar

Dadan menjelaskan, ada 12 jenis tanaman hias yang direkomendasikan.

Mulai dari homalomena merah, homalomena hijau, homalomena papua, piper papua, sampai raphidophora tenuis hijau.

Tanaman hias tersebut cukup efisien secara modal juga luas lahan yang digunakan.

Hanya dengan luas green house atau rumah kaca 12 meter persegi dan modal usaha sekitar Rp 50 juta, keuntungan petani milenial bisa mencapai Rp 16 juta per bulan.

Selain tanaman hias, DTPH Jabar merekomendasikan komoditas ubi jalar.

Menurut Dadan, ubi jalar memiliki peluang pasar ekspor, domestik, dan industri yang sama besarnya.

"Kalau ubi jalar, per satu hektar berisi 1.000 polybag. Satu polybag itu terdiri dari 12 bibit. Jadi satu hektar itu, populasinya hampir 120 bibit. Ubi jalar menggunakan polybag karena produksinya dapat lebih tinggi," ucap Dadan.

 

Komoditas ubi jalar ini memiliki peluang pasar ekspor 30 persen, pasar domestik 30 persen, dan pasar industri olahan 40 persen.

Ekspornya ke Hong Kong, Abu Dhabi dan Uni Emirat Arab," kata dia.

Dadan menjelaskan, bibit tanaman hias dan ubi jalar akan dipasok langsung oleh offtaker atau penjamin pembelian hasil panen petani.

Untuk tanaman hias, disiapkan sekitar 250 bibit pohon induk.

Pemilihan bibit pun diserahkan kepada offtaker.

"Karena offtaker yang akan membeli kembali, pasti offtaker-nya akan memberi bibit itu yang sesuai dengan spesifikasi. Jadi kalau masalah bibit dan benih, yang menyiapkan adalah offtaker-nya," tutur Dadan.

Baca juga: Ridwan Kamil Targetkan Cetak 100.000 Petani Milenial hingga Akhir Jabatannya

Bibit tersebut digaransi dan disiapkan yang terbaik, karena offtaker juga harus mengisi peluang pasarnya.

Selain pemberian bibit, Pemprov Jabar dan offtaker akan memberikan pendampingan.

Tujuannya untuk memastikan proses budidaya sesuai dengan ketentuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com