Pengunjung yang pertama kali berkunjung ke The Hallway harus bertanya pada satpam atau pedagang di sana.
Mereka nanti akan menunjukkan satu tangga di ujung. Tangga tersebut cukup gelap. Setelah melewati tangga pengunjung akan melihat beberapa jongko pasar.
Baru kemudian pengunjung akan merasakan suasana yang jauh berbeda dengan pasar tradisional. Layaknya tongkrongan anak muda kekinian, itulah yang coba digambarkan The Hallway.
The Hallway memiliki 70 toko yang diisi 52 tenant. Terdiri dari food and bavarage, fashion, dan hobies seperti sepeda, dekorasi, hingga barbershop.
Setting dan desain interior toko dibuat kekinian. Mulai dari penyusunan tempat, pencahayaan, kursi, lampu, dan lainnya.
Begitupun dengan makanan dan minumannya. Tempat ini menyediakan berbagai makanan Asia, Western, dan tentunya nusantara.
Untuk fashion, mereka menjual berbagai jaket, sepatu, topi yang kebanyakan ditujukan untuk anak muda.
“Luas lantai 2 ini 1.400 meter, kita baru nempatin 20 persennya saja, dan beberapa lantai di gedung ini sudah 20 tahun terbengkalai,” tutur dia.
Nantinya, tempat ini dilengkapi co-working space, area anak, hingga tempat untuk community activity.
The Hallway buka setiap hari dari pukul 12.00-22.00 WIB untuk weekday, dan pukul 12.00-23.00 untuk weekend.