Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Perempuan Penyitas Depresi Pasca-melahirkan: Saya Mau Mati Saja, tapi Ingin Anak Saya Hidup (1)

Kompas.com - 16/04/2021, 06:16 WIB
Rachmawati

Editor

Setelah berada di titik terendah dalam hidupnya dan merasa kehilangan arah, Mia kini kembali memiliki tujuan hidup dan berusaha keras meraih kesembuhannya.

Baca juga: Ibu dan Bayi Baru Lahir di Tegal Positif Covid-19, Diduga Tertular Saat Dijenguk di Rumah

Ia menjalani terapi selama 7 bulan hingga kemudian dinyatakan pulih.

Selain Putih, dukungan untuk sembuh juga diterima dari ibunya yang sama-sama mengalami kehilangan tapi tetap kuat dan tabah berada di sampingnya.

Kini, Mia merasa hidupnya sudah kembali menyenangkan.

"Sekarang jauh lebih menyenangkan. Bangun pagi sudah tidak ada pikiran bagaimana-bagaimana. Kalau tidur masih kesulitan, kadang masih terbawa mimpi kejadian yang dulu, cuma keinginan bunuh diri sudah tidak ada.

"[Rasanya], besok saya masih perlu hidup lagi karena saya mau lihat Putih tertawa, saya mau lihat Putih memanggil bapaknya, saya mau ceritakan tentang bapaknya, saya mau kerja, jadi saya sudah punya banyak rencana lagi," ucap Mia.

Baca juga: Shalat Melahirkan Cinta

Sebagai penyintas perinatal mental health disorder, Mia ingin pengalamannya menjadi pelajaran bagi perempuan-perempuan yang mengalami gangguan mental, terutama di masa kehamilan. Pesannya, agar segera memeriksakan diri ke profesional.

"Menurut saya, ketika kita sudah mulai berpikir buruk atau menyalahkan Tuhan, mungkin sebaiknya kita [berobat] ke profesional," ujarnya.

Namun Mia menyadari, stigma masih menjadi hambatan bagi seseorang berobat ke psikolog atau psikiater.

"Saya lihat ternyata orang-orang di dekat saya pun banyak yang mengalami hal yang sama tapi diam, tidak mau konsultasi karena takut dianggap gila, dianggap gak punya agama, takut dianggap lemah," ungkapnya.

Baca juga: Bayi di Riau Ini Menderita Omphalocele, Lahir dengan Organ Perut di Luar, Butuh Uluran Tangan Dermawan

Menurut Mia, dukungan dari keluarga terdekat sangat penting di masa-masa kehamilan. Apalagi pada ibu yang memiliki riwayat depresi sebelumnya. Keluarga juga harus menyadari kondisi kejiwaan ibu hamil.

"Butuh dukungan sekitar dan sekitarnya harus cukup aware ketika si ibu merasa lemah atau punya keluhan lain. Tolong segera ditanya, diajak melakukan hal-hal yang bikin bahagia, sedikit lupakan kalau dia punya anak, sedikit lupakan kalau dia hamil. Harus ada support system ini," pungkas Mia mengakhiri percakapan.

Jika Anda, sahabat, atau kerabat memiliki kecenderungan bunuh diri, segera hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas, Rumah Sakit terdekat, atau Halo Kemenkes dengan nomor telepon 1500567.

Anda juga dapat mencari informasi mengenai depresi dan kesehatan jiwa pada lamanintothelightid.orgdan Yayasan Pulih pada laman yayasanpulih.org.

Wartawan di Bandung, Yulia Saputra, berkontribusi untuk artikel ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja asal Cikancung Bandung Hilang 2 Pekan, Diduga Dibawa Pria Kenalannya di Facebook

Remaja asal Cikancung Bandung Hilang 2 Pekan, Diduga Dibawa Pria Kenalannya di Facebook

Bandung
7 Korban Longsor Bandung Barat Ditemukan, Tim SAR Fokus Cari 3 Korban Lainnya

7 Korban Longsor Bandung Barat Ditemukan, Tim SAR Fokus Cari 3 Korban Lainnya

Bandung
6 Ruang SPA di Dago Bandung Ludes Terbakar, Petugas Sempat Kesulitan Padamkan Api

6 Ruang SPA di Dago Bandung Ludes Terbakar, Petugas Sempat Kesulitan Padamkan Api

Bandung
Uji Coba 'Contraflow' Dilakukan di Tol Cipali Km 153-157 untuk Kelancaran Arus Mudik

Uji Coba "Contraflow" Dilakukan di Tol Cipali Km 153-157 untuk Kelancaran Arus Mudik

Bandung
Skema Ganjil Genap, 'One Way' dan 'Contraflow' Disiapkan di Puncak Bogor Selama Libur Panjang Paskah

Skema Ganjil Genap, "One Way" dan "Contraflow" Disiapkan di Puncak Bogor Selama Libur Panjang Paskah

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Bandung
Cek Jalur Mudik Lebaran, Ada Jalan Bergelombang dan Minim PJU di Cianjur

Cek Jalur Mudik Lebaran, Ada Jalan Bergelombang dan Minim PJU di Cianjur

Bandung
Penutupan Pendakian Gunung Gede Pangrangro Diperpanjang

Penutupan Pendakian Gunung Gede Pangrangro Diperpanjang

Bandung
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Barat, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Barat, 29 Maret 2024

Bandung
Sosok Wanita Penyimpan Puluhan Senjata Api Ilegal di Bandung...

Sosok Wanita Penyimpan Puluhan Senjata Api Ilegal di Bandung...

Bandung
Warga Keluhkan Air dari SPAM Gedebage Bandung Keruh

Warga Keluhkan Air dari SPAM Gedebage Bandung Keruh

Bandung
Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten Direncanakan, Pelaku Nyamar Jadi Pembeli

Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten Direncanakan, Pelaku Nyamar Jadi Pembeli

Bandung
Catat, 8 Titik Putaran Balik di Karawang yang Tetap Buka Saat Mudik 2024

Catat, 8 Titik Putaran Balik di Karawang yang Tetap Buka Saat Mudik 2024

Bandung
Deretan Toko dan Bank di Jalan Tasikmalaya-Garut Kebakaran, Bermula Api dari Kios Bakso

Deretan Toko dan Bank di Jalan Tasikmalaya-Garut Kebakaran, Bermula Api dari Kios Bakso

Bandung
Banding Panji Gumilang terhadap Ridwan Kamil Ditolak Pengadilan Tinggi Bandung

Banding Panji Gumilang terhadap Ridwan Kamil Ditolak Pengadilan Tinggi Bandung

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com