Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Para Perempuan Penyitas Depresi Pasca-melahirkan: Saya Takut Anak Saya Mati (2)

Kompas.com - 16/04/2021, 06:26 WIB
Rachmawati

Editor

Kecemasannya semakin lama semakin besar dan sulit dikendalikan, sehingga mulai mengganggu kondisi fisik dan psikisnya.

Baca juga: Derita Orangtua Bayi yang Alami Kelainan Langka Organ Perut Keluar: Kami Tak Ada Uang Lagi

"Ada kelelahan fisik dan psikis. Misalnya, malam-malam saya terus mengawasi anak saya. Saya takut kalau dia buang air besar, saya harus cepat-cepat bersihkan, kalau tidak, takut dia iritasi."

"Dia belum nangis minta susu, saya sudah susui karena takut anak saya tidak kenyang. Saya juga jadi lebih sensitif. Kalau kata orang zaman sekarang, gampang baper," ungkap Richa.

Gangguan kecemasan yang diidap Richa berubah menjadi depresi pascapersalinan atau postpartum depression karena tidak segera ditangani.

Baca juga: Baru 2 Hari Usai Melahirkan, Ibu dan Bayi di Tegal Tertular Covid-19, Ini Dugaan Penyebabnya

Kondisi terberat dialami Richa saat muncul ketakutan meninggal yang menyebabkan terganggunya aktivitas keseharian dia sebagai seorang ibu dan juga istri.

"Saya takut kalau saya meninggal, anak saya siapa yang mengurus. Ketika mereka membutuhkan saya, siapa yang ada buat mereka. Padahal saya sehat wal'afiat, tidak sakit, tapi muncul perasaaan ketakutan akan meninggal.

"Satu lagi, saya takut menyakiti anak saya. Ketika saya jalan lewat tangga rumah, saya takut anak saya jatuh. Pikiran-pikiran negatif ini muncul di luar kemauan saya, tapi membuat saya sangat tersiksa."

Baca juga: Ayah Bunuh Bayi 40 Hari karena Ditolak Istri Saat Minta Berhubungan Badan, Begini Kronologinya

Seorang perawat menggendong bayi yang baru lahir yang dilindungi dengan pelindung wajah di tengah wabah virus corona, sebagai ilustrasi.AFP via VOA INDONESIA Seorang perawat menggendong bayi yang baru lahir yang dilindungi dengan pelindung wajah di tengah wabah virus corona, sebagai ilustrasi.
"Kalau saya ke dapur, saya takut pegang pisau dan terkena anak saya. Jadi, saya lebih baik tidak ke dapur. Saya jadi membatasi aktivitas," ujar warga Sumedang ini.

Di suatu titik, Richa bahkan mengaku tidak mau keluar rumah karena kecemasan yang berlebihan.

"Saya jadi superprotektif pada anak-anak saya. Kalau ada yang sakit, saya langsung panik. Kemudian saya jadi mudah tersinggung, begitupun dengan suami. Ketika suami sedikit cuek, acuh, mungkin karena capai pulang kerja, pikiran saya negatif."

"Saya merasa saya tidak cukup baik menjadi istri."

Baca juga: Suami Kerja di Bali, Ibu Bunuh Bayi yang Baru Dilahirkan, Mayatnya Disimpan di Lemari

Richa tidak berani mengatakan gangguan mental yang dirasakan kepada suami dan keluarganya. Ia menutup erat semua yang dirasakan karena takut menerima stigma yang tidak baik.

Di luar, dia berusaha tampil "normal", tapi di dalam, Richa tahu ada yang "tidak normal."

"Kalau dari luar, saya kayak biasa ibu normal lainnya. Diajak ngobrol, tersenyum, bahkan tertawa. Tapi di dalam, saya sebetulnya sedih, di dalam saya teriak-teriak minta tolong," ungkap dia.

Setelah anak keduanya berumur 1,5 tahun, Richa akhirnya berobat ke psikiater. Suami dan ibunya mendukung penuh pemulihan Richa.

Baca juga: Ibu Muda Bunuh Bayi yang Baru Dilahirkannya, Jenazah Sempat Disimpan di Lemari

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Bandung
Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Bandung
Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Bandung
3 Pria Peminum Miras Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

3 Pria Peminum Miras Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

Bandung
Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Bandung
Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Bandung
Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Bandung
Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Bandung
Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Bandung
2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

Bandung
BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
3 ABK di Cirebon Tewas, Diduga Keracunan Usai Telan dan Hirup Solar

3 ABK di Cirebon Tewas, Diduga Keracunan Usai Telan dan Hirup Solar

Bandung
Istri yang Dibakar Suami Akhirnya Tewas, Luka Bakar 89 Persen

Istri yang Dibakar Suami Akhirnya Tewas, Luka Bakar 89 Persen

Bandung
Korslet, Sebuah Rumah di Cirebon Terbakar, Balita Nyaris Celaka

Korslet, Sebuah Rumah di Cirebon Terbakar, Balita Nyaris Celaka

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com