Meski begitu, mereka pun tetap menghadapi persoalan. Misal, mereka kesulitan ketika mengembangkan unit usaha jual beli produk kerajinan.
Seperti sulitnya membuka pasar untuk menjual hasil produksi warga sekitar contohnya sandal, sepatu, dompet, dan tas.
"Pemasarannya masih sangat terbatas. Padahal dengan menjual produk-produk itu, kami ingin lebih memberdayakan masyarakat," katanya.
Selain itu, Neneng mengakui pihaknya belum optimal dalam mengelola aset-aset yang ada.
Meski bernilai Rp 16 miliar, pihaknya belum memiliki sumber daya manusia (SDM) yang khusus dalam penataannya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Barat Bambang Tirtoyuliono mengatakan, semakin banyak BUMDes di wilayahnya yang berhasil hingga berkontribusi terhadap pemasukan kas desa. Namun mereka tetap perlu pendampingan agar kinerjanya semakin baik.
Untuk itu, pihaknya akan mendampingi BUMDes Niagara mengenai tata kelola keuangan, aset.
"Salah satunya melalui program AKSARA (akademi desa juara)," katanya.
Pihaknya pun akan membantu pengrajin yang diberdayakan BUMDes Niagara agar menghasilkan produk dengan desain yang baik dan sesuai keinginan pasar.
"Termasuk membantu membuka akses pasar, seperti memberi pelatihan digital marketing dan mempertemukan dengan offtaker," katanya seraya menyebut pihaknya juga akan mendampingi BUMDes agar memiliki konsep dan rencana bisnis yang lebih baik sehingga lebih terstruktur melalui program SABISA atau sakola (sekolah) bisnis desa.
Tak hanya itu, pihaknya akan berkolaborasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) lain untuk mengoptimalkan BUMDes termasuk dengan mencarikan investor yang mau menanamkan modalnya.
"Jika ini berhasil, ini jadi percontohan. Ini bisa jadi downline pemerintah untuk membantu BUMDes lain," pungkasnya.
(Penulis Kontributor Bandung, Reni Susanti)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.