"Sistem ini membuat siswa dengan nilai tinggi namun ranking kelas rendah akan dirugikan," ucap dia.
Hal ini berbeda dengan provinsi lain seperti DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur yang menggunakan nilai riil di sekolah.
Orangtua lainnya, Tita Rosliana merasakan hal serupa. Ia merasa was-was dan tidak tenang karena situs PPDB Jabar tidak bisa dibuka.
"Sempat panik, kok enggak bisa dibuka. Merasa sport jantung gitu. Ini anak yang sekolah, emak yang pusing dan degdegan. Anaknya sendiri terlihat cuek saja," ucap dia.
Ia baru bisa mengakses situsnya pada pukul 16.15 WIB. Ia berharap anaknya bisa lolos.
Kompas.com mencoba untuk menghubungi Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar, Dedi Supandi. Namun, belum ada respons hingga berita ini ditayangkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.