BANDUNG, KOMPAS.com - Cuaca di Bandung beberapa hari ini terasa lebih dingin dari biasanya.
Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Kantor Bandung, Yuni Yulianti menjelaskan, berdasarkan pantauan cuaca di Stasiun Geofisika Bandung, suhu minimum di Bandung pada Kamis (8/7/3031) pagi tercatat 17,4 derajat celsius atau lebih dingin dibandingkan dengan normal suhu minum Bandung di bulan Juli yaitu 17,6 celsius.
Baca juga: Bukan Aphelion, Ini Penyebab Malam Terasa Lebih Dingin di Pulau Jawa
Menurut Yuni, hal disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adanya musim dingin di Australia.
"Saat ini sedang berlangsung periode musim kemarau, di mana sirkulasi angin yang menuju Jawa Barat berasal dari benua Australia yang bersifat dingin dan kering," ucap Yuni lewat pesan singkat, Kamis.
Suhu dingin juga dipengaruhi gerak semu matahari yang bergerak ke utara Bumi.
"Mengakibatkan kita yang berada di selatan Bumi kehilangan sumber panas sehingga suhu udaranya menjadi lebih dingin," jelasnya.
Yuni menjelaskan, karakteristik udara di musim kemarau yaitu kurangnya uap air.
Dampaknya, panas dari permukaan bumi yang dilepaskan pada saat malam hari langsung terlepas ke lapisan lebih tinggi.
"Sehingga tidak ada panas yang tersimpan dekat permukaan bumi, maka pada pagi hari udara akan terasa lebih dingin," ujar dia.
Kondisi dingin saat ini merupakan siklus normal yang berulang setiap tahun. Meski begitu, di tengah pandemi ini, BMKG mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dan mematuhi protokol kesehatan.
"Tetap menjaga kesehatan, selalu ingat prokes 5 M dan jangan lupa bahagia," ucap Yuni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.