"Belum sempat (meledak), jadi sudah keduluan kita tangkap," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, massa dari driver ojol dan warga yang berasal dari mahasiswa, pedagang kaki lima, dan masyarakat umum berunjuk rasa di depan Balai Kota Bandung, Rabu siang.
Pengunjuk rasa di balai kota sebagian besar masih remaja dan menggunakan pakaian hitam.
Alif Nugraha, koordinator massa ojol kepada Kompas.com mengatakan, dalam aksi tersebut, driver ojol hanya mengawal kesepakatan yang telah dibuat antara perwakilan ojol dan Pemerintah Kota Bandung, serta pihak kepolisian terkait relaksasi ekonomi dan kemudahan akses kepada pengemudi ojol beberapa waktu lalu.
"Aspirasi kita kemarin sudah diterima wali kota, gubernur, dan kapolrestabes. Selama PPKM rumah makan boleh buka sampai pukul 21.00 malam. Take away boleh sampai jam berapa pun. Dan untuk penyekatan terutama untuk ojol minta izin Satpol PP, dishub, dan aparat yang ada di penyekatan," tutur Alif.
Sementara itu, pedagang Bandung Elektronik Center (BEC) Putra perwakilan massa kelompok berbaju hitam dalam orasinya mengatakan, sejak PPKM Darurat, mereka menjadi tidak memiliki penghasilan.
Hal ini karena tempat yang menjadi ruang usahanya ditutup karena tidak masuk dalam sektor esensial dan dan kritis yang diizinkan buka.
Para pedagang minta solusi ke pemerintah untuk nasib mereka.
"Saya Mewakili pedagang BEC, menyatakan PPKM tidak efektif dan merugikan," ujarnya.
"Ada aturan ada solusi, anak istri harus makan," kata Putra menambahkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.