Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menuturkan, monumen tersebut didedikasikan bagi para pahlawan Covid-19.
Pria yang kerap disapa Kang Emil itu menambahkan, Monumen Pahlawan Covid-19 Jabar ini terdiri dari dua menara menyerupai gerbang.
Gerbang itu, kata Emil, mewakili dua hal, yaitu keluar dari kegetiran dan optimisme melewati wabah.
"Bila dilihat bentuk monumennya gerbang bukan tugu tunggal. Jadi, masuk ke sini suasananya haru, memori sedih, tapi setelah melewati itu suasana menunjukkan perjuangan. Dalam sehari belasan, seminggu puluhan, sebulan ratusan, setahun ribuan. Kami kehilangan puluhan ribu warga kami," ungkapnya, Sabtu (4/12/2021).
Baca juga: Wapres Maruf Amin Resmikan Monumen Pahlawan Covid-19 Jabar di Bandung
Salah satu nama yang terdapat di Monumen Pahlawan Covid-19 Jabar adalah Rohaetin.
Bagi suami Rohaetin, Yulian Teguh Setiawan, monumen tersebut akan menjadi pengingat bagi dirinya dan keluarganya atas perjuangan sang istri.
Yulian menceritakan, istrinya tetap menangani pasien meski sedang mengandung anak ketiga.
Ketika waktu kelahiran anaknya tinggal beberapa hari, Rohaetin masih membantu menangani pasien Covid-19.
Baca juga: Peresmian Monumen Covid-19 Batal, Ini Penjelasan Pemprov Jabar
Menurut Yulian, pada waktu melahirkan tiba, Rohaetin dikonfirmasi terinfeksi Covid-19. Seminggu kemudian, Rohaetin meninggal dunia.
Meski terpukul, Yulian sadar bahwa kepergian istrinya adalah suratan takdir dari Tuhan dan dia berusaha menerimanya.
“Kalau saya tidak menerima, kasihan anak-anak. Mereka membutuhkan sosok orangtua. Saya harus semangat, saya harus berjuang,” tuturnya, dilansir dari Antara, 9 November 2021.
Baca juga: Ridwan Kamil Usulkan Menara Gasibu Jadi Monumen Perjuangan Covid-19