BANDUNG, KOMPAS.com - Kuasa Hukum Korban Herry Wirawan, Yudi Kurnia menyebut bahwa korban diiming-imingi jadi Polisi Wanita (polwan) hingga dibiayai kuliahnya oleh terdakwa, untuk melancarkan aksi cabul Herry kepada belasan korban santriwatinya.
"Korban ini diimingi mau jadi polwan, kuliah dibiayai sama pelaku. Terus mau kerja di mana nanti bapak yang urus gampang," kata Yudi di Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Kota Bandung, Selasa (21/12/2021).
Yudi mengaku saat ini mendampingi 11 korban pemerkosaan yang dilakukan Herry Wirawan selaku guru pendidik yayasan boarding school tempat para korban menimba ilmu.
Total saksi dalam sidang ini sebanyak 21 orang yang terdiri dari saksi dan korban.
Namun, pihaknya belum mengetahui perkembangan lebih lanjut dari sidang tersebut, pasalnya Yudi tak mengikuti setiap sidang. Apabila ada sidang yang bentrok, ia diwakili oleh jaksa.
Baca juga: Kuasa Hukum Korban Pemerkosaan Herry Wirawan Tak Bisa Masuk Ruang Sidang
"Korban sendiri hasil koordinasi dengan berita acara pemeriksaan 12 (korban). Gak tahu pengungkapkan selama persidangan saya belum tahu," ujarnya.
Namun menurutnya, eksploitasi terhadap korban dinilai luput dari penyidikan.
Yudi menyebut bahwa korban ini dipekerjakan sebagai tata usaha seperti membuat sesuatu yang tidak seharusnya mereka kerjakan seperti membuat proposal dengan tata usaha.
"Dikerjakan buat proposal itu, buat untuk keuntungan mencari dana, sementara anak anak ini keseharian kerja kerja begitu. Ini bagian eksploitasi perkara dibayar atau tidak itu bukan jadi ukuran," ucapnya.
"Karena saya mendapat informasi dari penyidik bukti pembayaran tidak ada. Eksploitasi tidak harus dibayar tapi dipekerjakan," tambahnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.