Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengangguran di Jabar 2,43 Juta Orang, Lulusan SMK Paling Banyak

Kompas.com - 22/12/2021, 13:26 WIB
Dendi Ramdhani,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut jumlah pengangguran di Jawa Barat mencapai 2,43 juta orang. Hal itu berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis 5 November 2021.

"Walaupun ada penurunan angka pengangguran sebesar 0,64 persen dari tahun lalu, namun angka tersebut masih termasuk tinggi dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia," kata Emil, sapaan akrabnya, saat memberikan sambutan pada acara peluncuran Aplikasi Jabar Migrant Service Center (JMSC) dan Job Fair Jabar Online tahun 2021 di Gedung Sate Bandung, Selasa (21/12/2021) kemarin.

Emil mengatakan, tingginya angka pengangguran di Jabar disebabkan sejumlah faktor. Salah satunya jumlah penduduk yang banyak serta pengaruh pandemi Covid-19 yang berdampak terhadap sektor ketenagakerjaan formal.

Baca juga: Lulusan SMK Jadi Penyumbang Pengangguran Tertinggi di Bangka Belitung

"Berdasarkan data BPS, pekerja yang terdapak akibat pandemi Covid-19-19 di Jawa Barat sebesar 460.000 orang. Angka tersebut mengalami perbaikan setelah terdapat penurunan sebesar 240.000 orang apabila dibandingkan dengan tahun 2020," kata dia.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat Taufik Garsadi membenarkan data tersebut.

Ia menyebut, pengangguran paling banyak diproduksi oleh lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

"Memang yang paling tinggi lulusan SMK karena kalau SMA hampir sebagian besar meneruskan (kuliah). Kalau SMK rata-rata langsung kerja," kata Taufik saat dihubungi lewat telepon seluler, Rabu (22/12/2021).

Selain karena jumlah penduduk yang banyak dan pengaruh pandemi, Taufik menyebut persaingan kerja di Jabar sangat sengit seiring dengan banyaknya pencari kerja dari luar provinsi khususnya ke kawasan industri seperti Bekasi dan Karawang.

"Jabar itu daerah tujuan dari mana-mana karena kita punya upah tertinggi. Otomatis semua orang ingin kerja di situ, jadi ada persaingan dengan warga lokal," ucap Taufik.

Pemprov Jabar pun sudah melakukan berbagai upaya untuk menekan angka pengangguran. Salah satunya dengan menghubungkan para lulusan SMK dengan industri besar.

Baca juga: Anak Muda Didorong Jadi Petani Modern, Pengangguran Diklaim Berkurang

"Kita lakukan berbagai upaya tertutama kita link and match antara dunia pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja. Misalnya Toyota tiap tahun membuka magang bagi 1000 orang, nah kita upayakan mereka serap dari lulusan kita," ucap Taufik.

Bahkan, Disnakertrans sudah melatih para buruh yang tekena PHK selama pandemi dengan berbagai keterampilan kerja seperti pangkas rambut hingga usaha makanan.

"Kita juga salurkan ke lembaga keuangan juga. Jadi kita dorong untuk kerja mandiri dan wirausaha," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com