GARUT, KOMPAS.com - Dua ruangan bangunan Puskesmas Mekarmukti, Garut, Jawa Barat yang dibangun pada tahun 2013, Jumat (17/12/2021) roboh tertimpa longsoran.
Setelah roboh, terungkap rangka bangunan tersebut ternyata menggunakan bambu, bukan besi.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Rita Sobariah mengungkapkan, ada dua ruangan yang terdampak longsoran hingga roboh yaitu ruang tindakan dan observasi.
Namun, longsoran juga masuk ke dalam ruangan hingga menimpa sejumlah alat.
Baca juga: Sebuah Mes Penginapan di Bandung Roboh, Diduga Tergerus Air Sungai
Meski ruangan yang tertimpa longsoran tidak bisa digunakan, menurut Rita, pelayanan masih bisa dilakukan karena kepala puskesmas telah mengamankan aset dan dipindahkan ke ruangan yang aman.
"Jadi aset dan pelayanan. dipindahkan ke depan, layanan masih bisa berjalan," katanya.
Soal adanya temuan rangka bambu yang digunakan untuk bangunan yang roboh, menurut Rita pihaknya juga kaget dengan temuan tersebut.
Namun, dari hasil pengecekan, tidak semua rangka bangunan dari bambu.
Terpisah, Bupati Garut Rudy Gunawan mengaku sudah menerima laporan terkait masalah rangka bangunan Puskesmas Mekarmukti yang menggunakan bambu.
Rudy menilai hal tersebut di luar batas kewajaran.
Rudy menilai, kontraktor pelaksana pembangunan puskesmas tersebut tidak profesional dan mengerjakan secara asal-asalan.
Sebab, pengerjaannya tidak sesuai dengan bestek yang telah ditentukan.
"Sanksi akan kita berikan kepada PPK (Pejabat Pembuat Komitmen), pengawas dan pemborongnya," katanya.
Baca juga: Hujan Deras, Tembok 3 Meter Roboh Timpa Rumah di Bandung, Bayi 2 Tahun Tewas
Bukan hanya itu, Rudy pun mengancam akan mempolisikan kontraktor pelaksana pembangunan tersebut jika tidak mengganti kerugian yang terjadi.
"Kerugian negaranya kita hitung dulu oleh BPK, kalau pemborongnya tidak mau mengganti kita akan pidanakan sekalian," ujarnya.
Rudy pun mengingatkan kepada para pelaksana proyek pembangunan di Pemkab Garut untuk melaksanakan proyek pembangunan sesuai bestek. Pemerintah pun, akan melakukan pengecekan kualitas bangunan.
"Jangan main-main, kalau tidak sesuai bestek kita tidak segan-segan beri sanksi," katanya.
Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengaku, pihaknya tengah melakukan penyelidikan terkait robohnya bangunan Puskesmas Mekarmukti dengan menurunkan tim dari Satreskrim untuk menyelidiki penggunaan bambu dalam rangka beton bangunan.
""Kami sudah menurunkan tim untuk memeriksa langsung kondisi bangunan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.