Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Kekerasan pada Anak dan Perempuan di Jabar Meningkat, Atalia Minta Pelaku Dihukum Berat

Kompas.com - 31/12/2021, 18:10 WIB
Dendi Ramdhani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak cenderung meningkat di tahun 2021.

Bunda Forum Anak Daerah (Jawa Barat) Atalia Praratya mendorong hukuman berat bagi pelaku untuk menimbulkan efek jera.

Baca juga: Istri Pergoki Herry Wirawan Lecehkan Santriwatinya, Pelaku Malah Ngotot Minta Istrinya Urus Rumah

Berdasarkan pelaporan dari 27 Kabupaten Kota se-Jabar melalui Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak Simfoni PPA, pada tahun 2021 ada 1.434 kasus (56,2 persen korban usia anak).

Jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun 2020 yakni sebanyak 1.417 kasus (63,2 persen korban usia anak).

Sedangkan pengaduan yang diterima langsung oleh Provinsi Jawa Barat pada tahun 2021 yaitu sebanyak 498 kasus (45,6 persen korban usia anak).

Atau meningkat dari tahun 2020 sebanyak 389 kasus (38,3 persen korban usia anak).

Baca juga: Kasus Herry Wirawan, Kajati Jabar: Ini Kejahatan Sangat Luar Biasa

Atalia mengatakan, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak sebagai fenomena gunung es.

Masifnya informasi di media soal kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak belakangan ini, diharapkan bisa menjadi pengingat bagi masyarakat.

"Ini adalah fenomena gunung es. Jadi penting sekali dengan porsi yang pas dimunculkan kembali ke media untuk jadi perhatian masyarakat," kata Atalia.

"Berkaitan ekspos media, saya merasa harus disyukuri karena informasi yang diberikan membuat orang lebih waspada dengan kejadian yang mungkin terjadi di sekitar mereka," lanjut dia saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, Jumat (31/12/2021).

Baca juga: Ada 121 Kasus Pencabulan Anak di Lampung Tengah dalam Setahun, 31 Korban Hamil, 4 Hubungan Sedarah

 

Istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Atalia Praratya dalam sebuah acara. Dok. Pemprov Jabar Istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Atalia Praratya dalam sebuah acara.
Atalia juga mendorong pemberian hukum berat bagi pelaku untuk memberikan efek jera.

Sebab, kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak merupakan kejahatan kemanusiaan.

"Kita akan perjuangkan juga untuk pelaku kejahatan atau kekerasan terhadap anak dan perempuan. Kalau perlu hukuman itu jangan disamakan dengan yang mencuri ayam tapi harus seberat-beratnya karena ini berkaitan dengan kehidupan manusia," tuturnya.

Dia meminta hukumannya pada pelaku tidak terlalu ringan.

"Jangan terlalu ringan, kalau perlu dikebiri saja. Kalau itu dilakukan akan membuat orang berpikir dua kali untuk melakukan hal seperti itu. Kita butuh efek jera," tegasnya.

Baca juga: Terungkap, Salah Satu Korban Pemerkosaan Herry Wirawan Masih Kerabat dengan Istrinya

Atalia juga mengimbau para orangtua untuk lebih meningkatkan proteksi kepada anak.

Perlindungan dari lingkungan terdekat pun perlu ditingkatkan untuk mempersempit celah pelaku kejahatan seksual.

"Tahun 2021 ini momentum refleksi ternyata kejadian seperti itu ada dan dekat di sekitar kita. KDRT, kekerasan seksual atau kekerasan terhadap perempuan dan anak ternyata bukan orang jauh, mereka orang dekat atau yang berusaha dekat dan melakukan siasat. Jadi upaya kita bersama memberi proteksi," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Ratusan Rumah di Lebak Banten Terendam Banjir

Bandung
Protes Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan Depan Gerbang Kantor Pemkab Bandung Barat

Protes Jalan Rusak, Warga Tanami Pohon Pisang di Jalan Depan Gerbang Kantor Pemkab Bandung Barat

Bandung
Bukan Tak Diupah, Diungkap Motif Tukang Kebun Bunuh Majikan di Bandung

Bukan Tak Diupah, Diungkap Motif Tukang Kebun Bunuh Majikan di Bandung

Bandung
Terungkap, Pria Dibunuh dan Dicor di Bandung Barat Direncanakan 2 Hari Sebelumnya

Terungkap, Pria Dibunuh dan Dicor di Bandung Barat Direncanakan 2 Hari Sebelumnya

Bandung
Ijal yang Bunuh dan Cor Mayat Didi di Bandung Barat Sempat Menyamar Pakai Kostum Badut di Jakarta

Ijal yang Bunuh dan Cor Mayat Didi di Bandung Barat Sempat Menyamar Pakai Kostum Badut di Jakarta

Bandung
Bentrok Maut 2 Ormas di Bandung, Polisi: Mereka Sudah Sepakat Berdamai

Bentrok Maut 2 Ormas di Bandung, Polisi: Mereka Sudah Sepakat Berdamai

Bandung
BI Banten Temukan 28 Lembar Uang Palsu Selama Ramadhan 2024

BI Banten Temukan 28 Lembar Uang Palsu Selama Ramadhan 2024

Bandung
Bunga Bangkai Raksasa Mekar Sempurna di Kebun Raya Cibodas

Bunga Bangkai Raksasa Mekar Sempurna di Kebun Raya Cibodas

Bandung
4 Bulan di 2024, Pasien DBD Kabupaten Kuningan Naik Lebihi Tahun 2023

4 Bulan di 2024, Pasien DBD Kabupaten Kuningan Naik Lebihi Tahun 2023

Bandung
Bentrok 2 Ormas di Bandung, 1 Orang Tewas

Bentrok 2 Ormas di Bandung, 1 Orang Tewas

Bandung
Alasan Pembunuh yang Cor Korban di KBB Pakai Cosplay Badut, Kelabui Polisi

Alasan Pembunuh yang Cor Korban di KBB Pakai Cosplay Badut, Kelabui Polisi

Bandung
Ada Tren 'Resign' Usai Lebaran, Disnaker Bandung Gelar 8 Job Fair

Ada Tren "Resign" Usai Lebaran, Disnaker Bandung Gelar 8 Job Fair

Bandung
Cerita Ratusan Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Tuntut Perusahaan Bayar Haknya yang 4 Tahun Menggantung

Cerita Ratusan Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Tuntut Perusahaan Bayar Haknya yang 4 Tahun Menggantung

Bandung
Sampel Kandungan 'Septic Tank' CSB Mall yang Tewaskan 4 Teknisi Diambil

Sampel Kandungan "Septic Tank" CSB Mall yang Tewaskan 4 Teknisi Diambil

Bandung
Jatuh Bangun Perempuan Asal Tasikmalaya Bangun Usaha Hijab yang Kini Diburu Konsumen

Jatuh Bangun Perempuan Asal Tasikmalaya Bangun Usaha Hijab yang Kini Diburu Konsumen

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com