Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[FOTO] Jembatan Perahu Ponton di Karawang yang Beromzet Rp 20 Juta Sehari

Kompas.com - 02/01/2022, 08:12 WIB
Farida Farhan,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Jembatan penyeberangan yang berdiri di atas Sungai Citarum, Jawa Barat menjadi sorotan. Tak seperti jembatan umumnya, jembatan yang dibangun Muhammad Endang Junaedi ini ditopang dengan perahu ponton, karenanya disebut jembatan perahu ponton.

Jembatan perahu ponton ini menghubungkan Dusun Rumambe 1, Desa Anggadita, Kecamatan Klari dengan Desa Parungmulya, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang.

Baca juga: Melihat Jembatan Haji Endang yang Beromzet Rp 20 juta Sehari, Biasa Dimanfaatkan Pekerja Pabrik

Dahulu jalan di Dusun Rumambe 1 Desa Anggadita yang kini berdiri Jembatan Perahu Ponton milik Haji Endang buntu dan kerap tempat kerbau menyeberang saat digembala.KOMPAS.COM/FARIDA Dahulu jalan di Dusun Rumambe 1 Desa Anggadita yang kini berdiri Jembatan Perahu Ponton milik Haji Endang buntu dan kerap tempat kerbau menyeberang saat digembala.
Jika dari Jalan Raya Klari menuju jembatan penyeberangan Sungai Citarum ini, pengendara bisa melewati Jalan Industri Anggadita, persis di samping Kantor Desa Anggadita sekitar dua kilometer. Kemudian belok ke Jalan Rumambe 2, lalu belok kiri ke Jalan Rumambe 1.

Setelah melintasi jembatan ini, pengendara akan sampai di Desa Parungmulya, dekat dengan Kawasan Industri Mitra (KIM).

Muhammad Endang Junaedi, pemilik jembatan penyeberangan perahu di Desa Anggadita, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang.KOMPAS.COM/FARIDA Muhammad Endang Junaedi, pemilik jembatan penyeberangan perahu di Desa Anggadita, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang.

Haji Endang, sapaan Muhammad Endang Junaedi, membuat jembatan penyeberangan ini pada 2010. Saat itu, seorang warga Dusun Rumambe mengeluhkan kesulitan akses karena jalan buntu di kampungnya.

Haji Endang kemudian menyulap jembatan penyeberangan yang awalnya hanya untuk kerbau menjadi jalan umum.

Saat Bupati Karawang dipangku Dadang S. Muchtar, Endang menawarkan kerjasama dalam pembuatan jembatan. Namun karena pertimbangan berbagai hal, termasuk risiko, Dadang menyarankan agar Endang membuat jembatan sendiri.

Dahulu jalan di Dusun Rumambe 1 Desa Anggadita yang kini berdiri Jembatan Perahu Ponton milik Haji Endang buntu dan kerap tempat kerbau menyeberang saat digembala.KOMPAS.COM/FARIDA Dahulu jalan di Dusun Rumambe 1 Desa Anggadita yang kini berdiri Jembatan Perahu Ponton milik Haji Endang buntu dan kerap tempat kerbau menyeberang saat digembala.

Pembuatan jembatan akhirnya dibantu sejumlah warga sekitar. Awalnya pun belum terbuat dari besi tapi kayu, hingga akhirnya karam pada 2014.

Kemudian Endang memutar otak lagi untuk membuat jembatan penyeberangan yang kokoh dan aman. Akhirnya muncul ide untuk menggunakan besi atau perahu ponton.

"Bentuk jembatan mengalami empat kali perubahan, awalnya hanya perahu eretan biasa," kata Endang.

Saat air Sungai Citarum naik, rangkaian jembatan perahu pun ditambah.KOMPAS.COM/FARIDA Saat air Sungai Citarum naik, rangkaian jembatan perahu pun ditambah.

Ada 11 perahu ponton dari besi yang dirangkai di atas Sungai Citarum dengan jarak sekitar 1,5 meter.

Di atas perahu ponton tersebut, kemudian diber alas besi sehingga pengendara bisa menyeberang layaknya melewati jalan biasa.

Masing-masing perahu diberi tali pengaman yang digantung. Juga ban pelampung di setiap sisi sebagai antisipasi. Untuk berjaga-jaga jika air naik, jembatan ditambah satu rangkaian yang terdiri dari dua perahu.

Endang berkata, jembatan perahu ponton ini khusus hanya untuk sepeda motor atau kendaraan roda dua saja.

Jembatan perahu ponton yang ada di Sungai Citarum, Karawang hanya untuk kendaraan roda dua saja. Setiap penyeberang ditarik biaya Rp 2.000, rata-rata ada 10.000 penyeberang jembatan perahu ponton ini.KOMPAS.COM/FARIDA Jembatan perahu ponton yang ada di Sungai Citarum, Karawang hanya untuk kendaraan roda dua saja. Setiap penyeberang ditarik biaya Rp 2.000, rata-rata ada 10.000 penyeberang jembatan perahu ponton ini.
Total biaya yang sudah dihabiskan Endang untuk membangun jembatan perahu ponton sekitar Rp 5 miliar. Setiap harinya, ada 10.000 kendaraan yang melintasi jembatan tersebut.

Halaman:


Terkini Lainnya

Mengenal Tanjakan Gentong, Jalur Ekstrem yang Kerap Menjadi Titik Kemacetan

Mengenal Tanjakan Gentong, Jalur Ekstrem yang Kerap Menjadi Titik Kemacetan

Bandung
Sekda Jabar Pastikan Tak Ada WFH bagi ASN di Pelayanan Publik

Sekda Jabar Pastikan Tak Ada WFH bagi ASN di Pelayanan Publik

Bandung
Dicemari Pungli, Pemprov Jabar Evaluasi Pengelolaan Masjid Al Jabbar

Dicemari Pungli, Pemprov Jabar Evaluasi Pengelolaan Masjid Al Jabbar

Bandung
Pengendara Wajib Bayar jika Lewati Portal di Desa Tasikmalaya Ini, Mobil Rp 2.000

Pengendara Wajib Bayar jika Lewati Portal di Desa Tasikmalaya Ini, Mobil Rp 2.000

Bandung
Sejoli Tepergok Mau Kuburkan Bayi Hasil Hubungan Gelap di Jatinangor

Sejoli Tepergok Mau Kuburkan Bayi Hasil Hubungan Gelap di Jatinangor

Bandung
Cerita Polisi Tolong Pemudik Vertigo dan Terjebak di Jalur 'Contraflow'

Cerita Polisi Tolong Pemudik Vertigo dan Terjebak di Jalur "Contraflow"

Bandung
Kronologi Sopir Taksi 'Online' di Bandung Dirampok hingga Alami 70 Jahitan

Kronologi Sopir Taksi "Online" di Bandung Dirampok hingga Alami 70 Jahitan

Bandung
Perjuangan Aiptu Yosep Tangkap Perampok Taksi Online di Bandung

Perjuangan Aiptu Yosep Tangkap Perampok Taksi Online di Bandung

Bandung
Pelaku Pungli Masjid Al Jabbar Ditangkap, Sekda: Saya Minta Maaf

Pelaku Pungli Masjid Al Jabbar Ditangkap, Sekda: Saya Minta Maaf

Bandung
Kronologi Tukang Kebun di Bandung Barat Bunuh Honorer dan Kubur Mayatnya di Dapur

Kronologi Tukang Kebun di Bandung Barat Bunuh Honorer dan Kubur Mayatnya di Dapur

Bandung
Sidak ke Masjid Al Jabbar, Sekda Jabar Ancam Para Pelaku Pungli

Sidak ke Masjid Al Jabbar, Sekda Jabar Ancam Para Pelaku Pungli

Bandung
Libur Lebaran Berakhir, Kebun Raya Cibodas Masih Diserbu Wisatawan

Libur Lebaran Berakhir, Kebun Raya Cibodas Masih Diserbu Wisatawan

Bandung
Pengelolaan Tak Optimal, PAD Pantai Selatan Tasikmalaya Kecil

Pengelolaan Tak Optimal, PAD Pantai Selatan Tasikmalaya Kecil

Bandung
Upah Tak Dibayar, Alasan Tukang Kebun Bunuh dan Cor Pria di Bandung Barat

Upah Tak Dibayar, Alasan Tukang Kebun Bunuh dan Cor Pria di Bandung Barat

Bandung
Pembunuh Pria yang Mayatnya Dicor di Bandung Barat Ternyata Tukang Kebun Kompleks

Pembunuh Pria yang Mayatnya Dicor di Bandung Barat Ternyata Tukang Kebun Kompleks

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com