Ada 11 perahu ponton dari besi yang dirangkai di atas Sungai Citarum dengan jarak sekitar 1,5 meter.
Di atas perahu ponton tersebut, kemudian diber alas besi sehingga pengendara bisa menyeberang layaknya melewati jalan biasa.
Masing-masing perahu diberi tali pengaman yang digantung. Juga ban pelampung di setiap sisi sebagai antisipasi. Untuk berjaga-jaga jika air naik, jembatan ditambah satu rangkaian yang terdiri dari dua perahu.
Endang berkata, jembatan perahu ponton ini khusus hanya untuk sepeda motor atau kendaraan roda dua saja.
Total biaya yang sudah dihabiskan Endang untuk membangun jembatan perahu ponton sekitar Rp 5 miliar. Setiap harinya, ada 10.000 kendaraan yang melintasi jembatan tersebut.
"Jika (dibangun) sekaligus mungkin habis Rp 5 miliar. Kalau ini kan bertahap," ucap Endang.
Selain pekerja pabrik, warga sekitar khususnya Desa Anggadita yang hendak menuju Desa Parungmulya dan sebaliknya juga sangat terbantu berkat jembatan ini.
Mereka memilih menggunakan jasa penyeberangan berbayar Rp 2.000 ini untuk memangkas jarak dan menghindari kemacetan saat jam berangkat dan pulang kerja.
Jika setiap hari ada sekitar 10.000 kendaraan yang menyeberangi jembatan perahu ponton, artinya dalam sehari omzet sekitar Rp 20 juta.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.