"Jika (dibangun) sekaligus mungkin habis Rp 5 miliar. Kalau ini kan bertahap," ucap Endang.
Kebanyakan penyeberang jembatan perahu ponton milik Haji Endang adalah pekerja pabrik.
Selain pekerja pabrik, warga sekitar khususnya Desa Anggadita yang hendak menuju Desa Parungmulya dan sebaliknya juga sangat terbantu berkat jembatan ini.
Mereka memilih menggunakan jasa penyeberangan berbayar Rp 2.000 ini untuk memangkas jarak dan menghindari kemacetan saat jam berangkat dan pulang kerja.
Jika setiap hari ada sekitar 10.000 kendaraan yang menyeberangi jembatan perahu ponton, artinya dalam sehari omzet sekitar Rp 20 juta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.