Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembuat Tato Temporer di Bandung Diduga Peras Konsumen, Diminta Bayar Rp 1 Juta, Berujung Pengeroyokan

Kompas.com - 06/01/2022, 11:29 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Oknum pembuat tato temporer di kawasan Alun-alun Kota Bandung, Jawa Barat, tengah diburu polisi.

Sebabnya, oknum tersebut diduga memeras dan menganiaya konsumennya pada Senin (3/1/2022).

Korban menuliskan pengalamannya itu lewat Facebook.

Diceritakannya, korban awalnya ingin membuat tato temporer. Pembuat tato mematok tarif Rp 3.000 per sentimeter.

"Ya udah, saya mau kirain ekspektasi saya tidak akan sampai Rp 1 juta kayak gini, masa tato butut (jelek) dua hari luntur hampir Rp 1 juta," ujar korban, dikutip dari TribunJabar.id.

Baca juga: Pembuat Tato Temporer di Bandung Diduga Aniaya Konsumen, Polisi Buru Pelaku

Saat itu, korban mengaku hanya membawa uang Rp 100.000. Korban sempat mengajukan untuk menitipkan ponselnya sebagai jaminan.

Namun, tawaran itu ditolak si pembuat tato.

"Tapi katanya nggak bisa jaminan (HP), kalau dijual boleh. Di situ ditahan gak boleh pulang sampai ada satu jam lebih, sampai saya bingung banget," ucapnya.

Korban lantas menghubungi ayahnya untuk meminta bantuan.

Namun, saat orangtua korban tiba di lokasi, tiba-tiba sekitar 20 orang melakukan pengeroyokan terhadap ayahnya.

Kejadian ini kemudian dilaporkan ke polisi.

Baca juga: Tukang Tato di Jalan Asia Afrika Aniaya Konsumen, Ini yang Dilakukan Pemkot Bandung

 

Penjelasan polisi

Ilustrasi Polisi - Ilustrasi Polisi

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Regol Kompol Edy Kusmawan menuturkan, pihaknya telah menerima laporan tersebut.

"Korban sudah membuat laporan, dan saat ini sudah dalam penyidikan," ungkapnya, Rabu (5/1/2022).

Edy mengatakan, polisi telah melakukan olah tempat kejadian (TKP) dan melakukan pemeriksaan terhadap saksi korban dan saksi lainnya.

"Saat ini, pelaku tengah dalam pengejaran anggota," tuturnya.

Baca juga: Cerita Viral Tukang Tato di Bandung Aniaya Orangtua Pelanggan, Bayar Rp 1 Juta Tato Luntur 2 Hari

Beberapa kali ditertibkan

Kepala Bidang Penegakan Produk Hukum Daerah Satpol PP Kota Bandung Idris Kuswandi menerangkan, pihaknya sudah beberapa kali menertibkan penjual jasa tato temporer.

Pasalnya, sebut Idris, mereka melanggar zona yang dilarang.

"Jadi untuk yang (mau menjual jasa) tato itu boleh di jalan Cikapundung. Sama seperti penjual yang lainnya. Jangan di Jalan Asia-Afrika, Alun-alun, sampai Jalan Soekarno," tuturnya, Rabu.

Baca juga: Pemuda Gunungkidul Tato QR Code Sertifikat Vaksin Covid-19 di Lengannya

Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengimbau agar wisatawan selalu waspada dan berhati-hati.

Terkait dugaan pemerasan dan pemukulan tersebut, Yana menjelaskan bahwa kasus itu sedang ditangani oleh pihak kepolisian.

"Laporkan langsung ke pihak berwajib. Alhamdulillah untuk kejadian ini sedang ditangani pihak berwajib. Saya dan jajaran pimpinan terus berupaya menghadirkan rasa aman dan nyaman untuk masyarakat kota Bandung. Termasuk upaya penertiban yang berkelanjutan," paparnya, Rabu.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Bandung, Agie Permadi; Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana | Editor: Khairina, Gloria Setyvani Putri)

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Viral, Tukang Tato di Alun-alun Bandung Keroyok Orangtua Pelanggan, Tato Hampir 1 Juta Luntur 2 Hari

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Bandung
Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Bandung
Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Bandung
Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Bandung
Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Bandung
2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

Bandung
BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
3 ABK di Cirebon Tewas, Diduga Keracunan Usai Telan dan Hirup Solar

3 ABK di Cirebon Tewas, Diduga Keracunan Usai Telan dan Hirup Solar

Bandung
Istri yang Dibakar Suami Akhirnya Tewas, Luka Bakar 89 Persen

Istri yang Dibakar Suami Akhirnya Tewas, Luka Bakar 89 Persen

Bandung
Korslet, Sebuah Rumah di Cirebon Terbakar, Balita Nyaris Celaka

Korslet, Sebuah Rumah di Cirebon Terbakar, Balita Nyaris Celaka

Bandung
Sebulan Dirawat di RSHS, Pasien Asal Bekasi Tak Juga Dijemput

Sebulan Dirawat di RSHS, Pasien Asal Bekasi Tak Juga Dijemput

Bandung
Fakta di Balik Tragedi 3 ABK Tewas di Palka Kapal Aji Citra Samodra, Cirebon

Fakta di Balik Tragedi 3 ABK Tewas di Palka Kapal Aji Citra Samodra, Cirebon

Bandung
Angin Puting Beliung Landa Kecamatan Cimaung, 30an Rumah Terdampak

Angin Puting Beliung Landa Kecamatan Cimaung, 30an Rumah Terdampak

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com