Ia juga dikenal sebagai pemimpin yang memegang teguh kesetaraan dalam kehidupan sosial.
Dalam hal pembangunan, Prabu Siliwangi juga memperkuat kerajaannya di berbagai bidang.
Pada sebuah naskah Portugis, Kerajaan Pajajaran disebut memiliki 100.000 prajurit dengan 40 ekor pasukan gajah.
Ia juga membangun parit pertahanan, memperkuat angkatan perang, menyusun formasi perang, walaupun untuk angkatan laut cenderung lemah.
Mengutip laman kemendikbud, dalam Babad Pajajaran Prabu Siliwangi disebut memiliki 151 istri.
Salah satu istrinya adalah Nyi Ambet Kasih, putri dari pamannya yang bernama Ki Gedeng Sindangkasih.
Selain itu, ia juga memperistri Nyai Subang Larang dan dikaruniai tiga orang anak.
Anak pertamanya bernama Raden Walangsungsang atau Pangeran Cakrabuwana, Nyimas Rara Santang, dan Raden Kian Santang.
Nyimas Rara Santang adalah ibu dari Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati.
Sementara Raden Kian Santang terkenal karena menyebarkan agama Islam di tanah Sunda.
Melansir dari Instisari, ada sebuah cerita yang menyangkut pautkan sosok Prabu Siliwangi dengan seekor harimau putih atau macan putih.
Cerita ini erat dengan kejadian pertempuran Prabu Siliwangi dengan anak kandungnya Raden Kian Santang yang mengajaknya masuk ke agama Islam.
Karena menolak ajakan tersebut, terjadilah pertempuran yang membuat pasukan Raden Siliwangi terdesak.
Di tengah suasana tersebut, Prabu Siliwangi dikisahkan melakukan moksa dan berubah menjadi macan putih sementara pengikutnya berubah menjadi macan sancang.
Walau kurangnya manuskrip yang mendukung hal ini sebagai bagian dari sejarah, namun kisahnya masih terjaga sebagai mitos yang terus diceritakan hingga saat ini.
Berikut adalah peninggalan dari Prabu Siliwangi semasa memimpin di Kerajaan Pajajaran.