TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Keluarga DMZ (10) siswa Kelas V SDN Sukamenak Kota Tasikmalaya yang meninggal usai vaksin di sekolahnya mengaku di kampung halamannya saat ini sedang tidak musim Demam Berdarah Dengue (DBD).
Adapun informasi yang diterimanya dari pihak RSUD, korban meninggal usai vaksin disebut akibat penyakit DBD.
"Dari pihak RSUD sudah menyampaikan hasil laboratorium sampai meninggal akibat DBD akut. Alhamdulillah jarang mengeluh anaknya selama ini. Anak itu selalu ceria. Kalau kita tahu sakit DBD, tentunya keluarga akan secepatnya mengambil langkah atau melarang divaksin. Soalnya di sini tak ada yang DBD, kalau dibilang musim harus banyak. Ini juga baru menemukan setelah ada pemeriksaan kemarin dari rumah sakit ke korban," jelas Jajang Suhendar (50) paman korban di rumah duka, Selasa (18/1/2022).
Baca juga: Siswa SD di Tasikmalaya Meninggal Usai Vaksin, Dinkes: Akibat KIPI dan DBD
Meski demikian, pihak keluarga enggan memperpanjang permasalahan penyebabnya dan sudah menerima kejadian ini sebagai takdir Tuhan.
Keluarga hanya berharap korban tenang di alamnya dan meminta semua masyarakat mendoakan korban selama ini.
"Keluarga harapannya sudah menerima suratan dari maha kuasa. Dan ahli surga supaya tawakal," tambahnya.
Kejadian ini pun dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat.
Uus berkata, sesuai hasil pemeriksaan para dokter yang menangani korban dan hasil laboratorium, korban meninggal akibat penyakit yang menyertainya yakni DBD.
"Sesuai hasil pemeriksaan dan keterangan para dokter bukan akibat vaksin, tapi akibat penyakit yang menyertainya yakni DBD," ujar dia.
Baca juga: Cerita Keluarga Siswa SD di Tasikmalaya yang Meninggal Usai Divaksin
Sebelumnya, DMZ (10) seorang siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kersamenak Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya, diketahui sempat kritis dua hari dan meninggal dunia usai menerima vaksin, Senin (18/1/2022).
Siswa tersebut menerima suntikan vaksin kesatu umur 9-11 tahun pada Sabtu (16/1/2022), dan mengalami kejang-kejang serta menurunnya kesadaran lalu kritis sampai dibawa ke RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya, Minggu (17/1/2022) malam.
Sampai akhirnya siswa tersebut meninggal dunia di rumah sakit saat menjalani perawatan pada Senin (17/1/2022) petang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.