Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Murid PAUD Diduga Meninggal karena KIPI, Satgas Covid-19 Cianjur: Persentasenya Kecil

Kompas.com - 19/01/2022, 19:47 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, Jawa Barat Yusman Faisal menerangkan, murid PAUD yang meninggal pasca vaksinasi Covid-19 diduga akibat KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi).

Pihaknya pun telah melaporkan kejadian tersebut ke Komnas KIPI, dan mengategorikannya sebagai KIPI berat.

“Sudah dilaporkan, setelah mendapat nomor urut akan ditindaklanjuti oleh Komnas KIPI bersama pihak dinas setempat,” kata Yusman kepada Kompas.com, Rabu (19/1/2022).

Baca juga: Diduga KIPI, Murid PAUD yang Meninggal Usai Vaksin Alami Kejang dan Demam

Disebutkan Yusman, tim Satgas Covid Cianjur bersama dinas kesehatan setempat tengah mengumpulkan informasi terkait kejadian tersebut dengan melibatkan tim medis dari puskesmas terkait.

“Data-data ini, termasuk kronologi kejadian yang akan menjadi bahan evaluasi untuk dibahas bersama Komnas KIPI guna  mencari tahu penyebab pastinya, apakah betul ini kasus KIPI atau bukan,” ujar dia.

Terlepas sebab pastinya nanti, Yusman meminta masyarakat terutama para orangtua untuk tidak panik.

“Memang ada kasus KIPI, namun persentasenya sangat kecil. Perbandingannya misal dari 1 juta yang divaksin ada seribu orang yang berpotensi dan berisiko mengalami KIPI,” sebut Yusman.

Karena itu, Yusman mengingatkan masyarakat untuk tidak takut, 

“Jangan takut dengan vaksin, lebih baik takut terhadap virusnya. Kalau tidak divaksin otomatis akan rentan terpapar. Kalau sudah terpapar tentunya ada risiko kematian,” ujar dia.

Baca juga: Bupati Cianjur: Anak PAUD yang Meninggal Usai Vaksin Punya Riwayat Stunting dan Gizi Buruk

Sebelumnya, seorang anak berusia 6,5 tahun di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dikabarkan meninggal, sehari pasca menerima vaksin Covid-19 jenis Sinovac, dosis pertama.

Sebelum meninggal, ZL, inisial sang anak itu sempat mengalami demam tinggi dan kejang-kejang.

Murid PAUD asal Kecamatan Pasirkuda itu menghembuskan nafasnya yang terakhir, Selasa pukul 10.15 Wib di UGD puskesmas setempat.

Sebelum divaksin, ZL telah menjalani proses pemeriksaan berupa koneling dan skrining, dan mendapat persetujuan dari orangtuanya.

Hasilnya, ia  dinyatakan tidak memiliki riwayat penyakit, dan saat itu dinyatakan layak untuk divaksin.

Namun, selang sehari, ZL mengalami gejala demam disertai kejang-kejang hingga akhirnya meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Sebut Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Wali Kota Bandung

Golkar Sebut Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Wali Kota Bandung

Bandung
1 Orang Tewas Terseret Banjir Bandang di Kertasari, Bandung

1 Orang Tewas Terseret Banjir Bandang di Kertasari, Bandung

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Bandung
Keracunan Massal di Cianjur, Polisi Periksa 2 Orang

Keracunan Massal di Cianjur, Polisi Periksa 2 Orang

Bandung
Mencicipi Duku Cililitan, Si Manis dari Ciamis

Mencicipi Duku Cililitan, Si Manis dari Ciamis

Bandung
Cerita Petugas Kebersihan di Bandung Tinggal di Gubuk, Kaget Rumahnya Direnovasi

Cerita Petugas Kebersihan di Bandung Tinggal di Gubuk, Kaget Rumahnya Direnovasi

Bandung
Makanan Hajatan Diperiksa Usai Tewaskan 1 Orang dan Puluhan Keracunan di Cianjur

Makanan Hajatan Diperiksa Usai Tewaskan 1 Orang dan Puluhan Keracunan di Cianjur

Bandung
Uu Ruzhanul dan Dicky Candra Daftar Penjaringan Calon Wali Kota Tasikmalaya

Uu Ruzhanul dan Dicky Candra Daftar Penjaringan Calon Wali Kota Tasikmalaya

Bandung
Libur Lebaran Usai, 5 Titik PKL di Bandung Kembali Ditata

Libur Lebaran Usai, 5 Titik PKL di Bandung Kembali Ditata

Bandung
Kisah Penyintas Gempa Cianjur, Sudah 1,5 Tahun Tinggal di Rumah Terpal

Kisah Penyintas Gempa Cianjur, Sudah 1,5 Tahun Tinggal di Rumah Terpal

Bandung
Viral Video Tawuran Pelajar SMP di Cirebon, Seorang Siswa Terkapar

Viral Video Tawuran Pelajar SMP di Cirebon, Seorang Siswa Terkapar

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Bandung
2 Bulan Ratusan Korban Pergerakan Tanah di Bandung Barat Terkatung-katung Menanti Relokasi Rumah

2 Bulan Ratusan Korban Pergerakan Tanah di Bandung Barat Terkatung-katung Menanti Relokasi Rumah

Bandung
Keluarga Tahanan Tewas Minum Detergen di Cianjur Ikhlas dan Cabut Permintaan Otopsi

Keluarga Tahanan Tewas Minum Detergen di Cianjur Ikhlas dan Cabut Permintaan Otopsi

Bandung
Korban Pengeroyokan di Ciparay Bandung Kritis, Polisi: Motifnya Cemburu

Korban Pengeroyokan di Ciparay Bandung Kritis, Polisi: Motifnya Cemburu

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com