Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil dan Khofifah Tanda Tangan Kerja Sama Sejumlah Hal

Kompas.com - 21/01/2022, 11:12 WIB
Dendi Ramdhani,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com – Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Jawa Timur menyepakati peningkatan kerja sama bidang swasembada pangan dan hilirisasi industri baterai mobil listrik.

Penandatanganan dilakukan langsung oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Grahadi Surabaya, Kamis (20/1/2022).

Ridwan Kamik yang akrab disapa Kang Emil menuturkan, kerja sama di antara pemerintah provinsi selama ini jarang terjadi di Indonesia.

Baca juga: Ditanya soal Pilpres 2024, Ridwan Kamil: Lahir Batin Sudah Siap, Tinggal Masalah Warna

Biasanya kerja sama diserahkan kepada pihak swasta.

"Selama ini dalam pembangunan Indonesia sering kali lebih ke B to B, sekarang kami tingkatkan di level G to G. Karena itu, hari ini kita menandatangani dengan berbagai program konkret," tutur Emil dalam keterangan tertulisnya.

Adapun lingkup kerja sama dalam swasembada pangan yaitu inseminasi sapi.

Seperti diketahui, kawasan Singosari, Jatim, memiliki pusat inseminasi sapi buatan.

Inseminasi buatan atau kawin suntik pada sapi merupakan teknik pembuahan dengan cara memasukkan sperma yang telah diproses ke dalam saluran alat kelamin betina.

Baca juga: Ridwan Kamil Bisik-bisik ke Jokowi, Ini Hal yang Disampaikan

Emil mengatakan, Jabar tak sungkan untuk belajar ke Jatim demi terwujudnya swasembada pangan, khususnya sapi.

Hal ini juga untuk menekan ketergantungan impor sapi.

"Jabar masih impor sapi, sehingga kami ingin belajar dari Jatim yang kebetulan balai besar inseminasi buatannya ada di Singosari yang bisa jadi tempat kami belajar," kata Emil.

Menurut Emil, swasembada pangan menjadi sebuah catatan penting selama Covid-19 yang harus dijaga kedaulatannya.

Apalagi penduduk Jabar kini mencapai hampir 50 juta jiwa.

Sementara terkait kerja sama hilirisasi industri baterai mobil listrik, kedua belah pihak sepakat memproduksi baterai di Jatim dan produksi kendaraanya di Jabar.

"Saya dengar tadi ada sumber mineral di sini yang bisa jadi alternatif yang tentunya kita bisa kerja sama. Jadi merakit mobilnya di Jabar, tapi pembuatan baterai listriknya di Jatim, karena kita tahu mobil listrik ini harga baterainya mahal," kata Emil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com