"Tiap ada acara, (numpang) makan di aula ITB. Sampai kenal sama kepala protokolernya. Saya juga suka memanfaatkan voucher makan IOM (Ikatan Orangtua Mahasiswa) ITB," ucap dia.
Ada kalanya juga ia ditraktir teman-temannya. Mereka biasanya nongkrong, makan-makan, sambil belajar.
Meski kehidupannya sibuk dengan belajar, kuliah, dan mencari uang tambahan, Ilham tetap masih bisa bermain. Namun lagi-lagi selalu ada tangan baik.
Misalnya pada Mei 2018, ia berkesempatan ke Malaysia dengan biaya ditanggung temannya. Kemudian Agustus 2019, Ilham mengaku bisa pergi ke Bali sebagai panitia kegiatan SBM ITB.
"Saya modal buat paspor sama perjalanan ke Jakarta (untuk perjalanan ke Malaysia)," tutur dia.
Selulusnya dari SBM ITB, ia membantu sejumlah riset serta mengembangkan SDG's Center. Ia bersyukur ada di lingkungan yang baik dan tidak membeda-bedakan strata ekonomi.
Saat itu, keinginannya melanjutkan ke luar negeri semakin besar. Ia kemudian mencoba mendapatkan beasiswa S2 dari Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP).
Suatu hari di tahun 2021, Ilham mendapatkan kabar baik. Ia diterima kuliah di Public Policy Cornell University, AS.
Ia memilih Amerika karena beberapa alasan. Salah satunya, AS mencatat sejumlah keberhasilan dalam bidang saintis seperti NASA dan Tesla.
Begitu kuliah di AS, Ilham harus beradaptasi kembali. Di AS, kendaraan umum tidak bisa diandalkan, sehingga mobil menjadi andalan.
Untuk urusan kendaraan ini, ia sangat terbantu oleh teman-teman internasionalnya.
"Selain itu, orang-orang di AS to the point dan egaliter," kata Ilham.
Untuk menghemat uang, ia memasak sendiri. Sehingga uang LPDP dan dana tambahan sebagai asisten riset di Universitas Cornell bisa ditabung.
Salah satu impiannya saat ini adalah menerbangkan orangtua dan adiknya ke AS pada 2023 untuk menghadiri wisudanya. Ia yakin bisa mewujudkan mimpinya tersebut.
Baca juga: Kisah Nuraini, Jadi Kuli Panggul Semen sejak SMP hingga Kuliah, Upah Dipakai untuk Biaya Sekolah
Kepada anak-anak Indonesia yang tengah berjuang mencapai mimpinya, ia berpesan, dari manapun dan apapun latar belakangmu, setiap orang punya peran. Fokuslah berkarya di bidang masing-masing.