Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Ronggeng, Fungsi, dan Cerita

Kompas.com - 21/01/2022, 20:20 WIB
Dini Daniswari

Penulis

KOMPAS.com - Ronggeng adalah seni tari yang berasal dari Jawa.

Ronggeng kerap dikaitkan dengan hal-hal mistis. Saat tengah menari, penari dianggap tengah berada di dunia lain.

Dalam tarian ini, laki-laki kerap ikut menari, mereka juga hanyut dalam alam supranatural.

Fungsi Ronggeng

Di Jawa, Ronggeng dijadikan hiburan untuk memeriahkan acara atau hajatan, seperti khitanan maupun pernikahan.

Kesenian ini melalui tahap ritual karena dalam pelaksanaannya menggunakan berbagai sesajen sebagai persembahan untuk Nyai Sri. Padi sebagai pelengkap ritual digunakan sebagai patokan waktu pertunjukkan.

Penari Ronggeng berperan sebagai penari dan penyanyi. Ia menari sambil melantunkan lagu-lagu dengan iringan musik gamelan dengan tetabuhan sederhana berlaraskan slendro. Gerak tari disesuikan dengan melodi lagu dan ritmik

Baca juga: Misteri Temuan Batu Mirip Gamelan di Makam Penari Ronggeng

Secara umum kesenian Ronggeng hampir sama dengan dengan rongeng pada umumnya. Yaitu dicirikan dengan, penampilan satu penari atau lebih. Penari utamanya seorang perempuan yang dilengkapi dengan sebuah selendang yang berfungsi sebagai kelengkapan menari.

Selendang juga digunakan untuk mengajak lawan (laki-laki) untuk menari bersama dengan mengalungkan ke leher.

Asal-usul Ronggeng

Kata Ronggeng diyakini berasal dari bahasa Sunda, yaitu rwang yang berarti ruang, rongga, atau lubang sebagai simbol alat kelamin perempuan.

Adapula yang mengkaitkan kata ronggeng dengan renggana yang berasal dari bahasa Sanskrit yang berarti perempuan pujaan.

Seni tari yang identik dengan sosok perempuan penggoda ini telah berusia belasan abad. Para sejarahwan memprediksikan keberadaan melalui Candi Borobudur pada abad ke 8, sosok penari ronggeng terpampang jelas di candi itu.

Baca juga: Asal-usul Ronggeng, Tari Magis dari Jawa

Versi Cerita Tari Rongggeng

Tari Ronggeng ada beberapa versi cerita yang melatar belakanginya

Versi pertama, kesenian ini diciptakan Raden Sawunggaling ketika kerajaan Galuh dalam suasana kacau karena serangan musuh.

Dalam situasi tersebut, Raden Sawunggaling datang dan menyelamatkan raja. Sebagai ungkapan terima kasih, raja kerajaan Galuh menikahkan Raden Sawunggaling dengan puterinya.

Ketika, Raden Sawunggaling naik tahta menggantikan mertuanya, ia menciptakan tarian yang berfungsi untuk menghibur istana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Bandung
Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Bandung
Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Bandung
2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

Bandung
BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
3 ABK di Cirebon Tewas, Diduga Keracunan Usai Telan dan Hirup Solar

3 ABK di Cirebon Tewas, Diduga Keracunan Usai Telan dan Hirup Solar

Bandung
Istri yang Dibakar Suami Akhirnya Tewas, Luka Bakar 89 Persen

Istri yang Dibakar Suami Akhirnya Tewas, Luka Bakar 89 Persen

Bandung
Korslet, Sebuah Rumah di Cirebon Terbakar, Balita Nyaris Celaka

Korslet, Sebuah Rumah di Cirebon Terbakar, Balita Nyaris Celaka

Bandung
Sebulan Dirawat di RSHS, Pasien Asal Bekasi Tak Juga Dijemput

Sebulan Dirawat di RSHS, Pasien Asal Bekasi Tak Juga Dijemput

Bandung
Fakta di Balik Tragedi 3 ABK Tewas di Palka Kapal Aji Citra Samodra, Cirebon

Fakta di Balik Tragedi 3 ABK Tewas di Palka Kapal Aji Citra Samodra, Cirebon

Bandung
Angin Puting Beliung Landa Kecamatan Cimaung, 30an Rumah Terdampak

Angin Puting Beliung Landa Kecamatan Cimaung, 30an Rumah Terdampak

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Kronologi 3 ABK di Cirebon Tewas di Palka Kapal, Berawal dari Saling Menolong

Kronologi 3 ABK di Cirebon Tewas di Palka Kapal, Berawal dari Saling Menolong

Bandung
Wapres Maruf Amin Beri Apresiasi untuk Prabowo Subianto

Wapres Maruf Amin Beri Apresiasi untuk Prabowo Subianto

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com