Penari dipilih yang pandai menari, suara bagus, dan cantik. Sehingga, saat itu penari ronggeng memiliki status terpandang.
Versi kedua, tentang seorang puteri yang ditinggal kekasihnya. ia begitu sedih hingga siang dan malam menangis meratapi kematian kekasihnya.
Baca juga: Lirik Lagu Ronggeng, Khas Daerah Betawi
Prihatin dengan keadaan tersebut, beberapa pemuda datang menghibur. Mereka menari mengelilingi puteri sambil menutup hidung karena bau busuk mayat. Lama-kelamaan, putri ikut menari dan menyanyi dengan nada sedih.
Adegan-adegan tersebut banyak menjadi dasar gerakan ronggeng sekarang.
Versi ketiga mengisahkan tentang Dewi Samboja, putri Prabu Siliwangi yang bersuamikan Anggalarang. Suami Dewi Samboja tewas terbunuh oleh bajak laut yang dipimpin oleh Kalasamudra.
Dewi Samboja sangat sedih dan marah pada bajak laut.
Mengetahui hal tersebut, Prabu Siliwangi memberikan wangsit kepada Dewi Samboja. Isinya adalah untuk membalas kematian Anggalarang, Dewi Samboja harus menyamar menjadi penari Ronggenge bernama Nini Bogem.
Sampai suatu ketika, Dewi Samboja berhasil datang ke tempat Kalasamudra dengan menyamar sebagai penari Ronggeng.
Ia berhasil membunuh bajak laut yang tidak waspada. (Editor: Nibras Nada Nailufar)
Sumber: https://nationalgeographic.grid.id/read/, https://dispar.ciamiskab.go.id/2, http://scholar.unand.ac.id/5, dan kompas.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.