Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertambah, 2.922 Rumah dan 151 Sekolah Rusak Akibat Gempa Banten

Kompas.com - 22/01/2022, 12:17 WIB
Rasyid Ridho,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Kerusakan rumah dan fasilitas umum akibat gempa bumi dengan M 6,6 yang terjadi di Sumur, Pandeglang pada Jumat (14/1/2022) terus bertambah.

Hingga Sabtu (22/1/2022) pukul 08.00 WIB, BPBD Provinsi Banten mencatat ada 2.922 rumah rusak, terdiri dari rusak ringan 1.885 unit, rusak sedang 644, dan rusak berat 394 unit.

Selain rumah, 121 sekolah , 17 puskesmas, 31 sarana ibadah, 9 kantor pemerintah, dan 4 tempat usaha mengalami kerusakan.

Baca juga: Dampak Gempa Banten M 6,6 Paling Parah di Sumur, Ini 3 Penyebabnya

Kerusakan rumah tersebar di 61 kecamatan di Banten, 275 desa di empat daerah yakni Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Serang dan Kabupaten Tangerang.

Kerusakan terparah berada di Kabupaten Pandeglang 2.565 rumah rusak terdiri dari 1.615 rusak ringan, 574 rusak sedang dan 376 rusak berat.

Kemudian di Kabupaten Lebak, 339 rumah rusak. Terdiri 268 rusak ringan, 53 rusak sedang, dan 17 rusak berat.

Adapun dampak di Kabupaten Serang ada 15 rumah rusak. Sementara di Kabupaten Tangerang 3 rumah rusak sedang.

Tak hanya bangunan, 10 orang mengalami ruka ringan dan 2 orang luka berat akibat terkena reruntuhan material bangunan saat gempa.

Kepala Pelaksana BPBD Banten Nana Suryana mengatakan, saat ini tim masih melakukan validasi kerusakan rumah dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terdampak.

"Tanggap daruat saat ini sedang fokus untuk pemenuhan kebutuhan dasar, sandang pangan, logistik, kesehatan, sanitasi lingkunga, termasuk air bersih," ujar Nana kepada wartawan di Kota Serang. Sabtu (22/1/2022).

Saat masa transisi, pemerintah akan menghitung kerugian akibat dampak gempa bumi yang terjadi. Kemudian akan dilakukan tahapan rehab dan rekon

"Apakah akan direlokasi dibuatkan hunian tetap atau seperti apa, tergantung nanti dibuatkan rencana bersama sama dengan pemerintah pusat, Kabupaten dan provinsi melalui kementerian dan kelembagaan terkait," jelas Nana.

Baca juga: 1.699 Rumah dan 15 Sekolah Rusak akibat Gempa Banten

Sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengaku pemerintah sedang memikirkan opsi untuk merelokasi warga yang terdampak gempa.

Menurutnya, warga yang berada di zona merah tidak keberatan untuk direlokasi ke tempat lebih aman.

"Sekarang sedang dipikirkan apa sebaiknya dilakukan relokasi supaya tidak terus-menerus terjadi. Dari beberapa pertanyaan tadi, masyarakat tidak keberatan," kata dia.

Ma'ruf mengatakan, pemerintah tidak tinggal diam pascagempa dan berjanji akan memperbaiki rumah dan bangunan lain yang rusak.

"Saya kira pemerintah terus memantau dan memperhatikan masalah. Mensos, BNPB akan terus di lapangan memantau keadaan, termasuk fasilitas umum pendidikan dan kesehatan akan diperbaiki," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Bandung
Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Bandung
Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Bandung
Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Bandung
Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Rumah Rusak akibat Puting Beliung di Bandung Bertambah Jadi 65

Bandung
Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Derita Penyintas Gempa Cianjur, Melahirkan di Tenda Darurat karena Tak Ada Uang

Bandung
3 Pria Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

3 Pria Tertabrak Kereta Api di Bandung, 1 Tewas

Bandung
Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Video Viral Ratusan Warga Geruduk Maling Motor di Balaidesa Setupatok Cirebon

Bandung
Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Diguyur Hujan, Tebing Setinggi 120 Meter Longsor Memutus Jalan di Bandung Barat

Bandung
Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Pj Bupati Bandung Barat Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Bandung
Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Cerita ODGJ di Indramayu, Dicerai Suami, Diperkosa Tetangga hingga Hamil

Bandung
Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Praktik Kawin Kontrak di Cianjur, Tarifnya Capai Rp 100 Juta, Targetnya Wisatawan Asal Timur Tengah

Bandung
2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

2 Anak Meninggal karena DBD di Karawang Selama Januari-April 2024

Bandung
BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

BNPB: 2023 Terjadi 5.400 Bencana, Naik 52 Persen

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com