Keberhasilan Sunan Gunung Jati merebut Banten tercatat pada periode tahun 1525-1526.
Sunan Gunung Jati kemudian menetap beberapa saat di Banten dan membentuk suatu pemerintahan.
Pada tahun 1552, Sunan Gunung Jati memilih kembali ke Cirebon, dan kekuasaan Banten diserahkan kepada anaknya, Maulana Hasanuddin.
Maulana Hasanuddin lantas dinobatkan sebagai raja pertama Kesultanan Banten, dan mengembangkan Pelabuhan Banten menjadi pusat perdagangan internasional.
Lambat laun Banten menjelma menjadi pusat perdagangan besar yang melibatkan pedagang-pedagang dari mancanegara.
Komoditas utama Kesultanan Banten adalah lada, yang menjadi primadona dalam perdagangan pada zaman itu.
Kesultanan Banten sendiri mencapai puncak kejayaannya saat diperintah oleh Sultan Ageng Tirtayasa 1651-1683.
Sultan Ageng mengembangkan wilayah Kesultanan Banten hingga hampir separuh Jawa Barat, Selat Sunda, hingga Lampung.
Pelabuhan Banten sangat diminati pedagang pada saat itu. Pasalnya, Kesultanan Banten tidak menerapkan monopoli, sehingga perdagangan bisa berlangsung secara terbuka.
Selain perdagangan, Banten juga menjadi daerah yang inklusif bagi semua golongan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.